Ika Land's

Ika Land's
Right Now

Kamis, 17 Maret 2011

Song for My Juliette~~~

lagi.lagi.lagi dan lagi, aku bikin cerpen :D

Juliette hoo~
Jonghyun bersenandung pelan sambil menuliskan kata-kata di beberapa kertas yang ada di hadapannya. Petikan gitar yang bersenandung indah membuat suasana di dalam ruangan itu menjadi romantis.
sarangui serenade
“Aah, akhirnya selesai juga!” Jonghyun merenggangkan kedua tangannya keatas. Setelah kurang lebih dia mengerjakan akhirnya lagu itu selesai juga.
Setelah selesai, dia membereskan peralatannya. Gitar yang dia gunakan untuk menciptakan lagu tadi dia sandang ke punggungnya.
Dia melangkahkan kakinya dengan mantap berjalan di koridor sekolah. Dicarinya sosok yang amat dia harapkan untuk dia temui. Ah! Itu dia.
Tapi… mengapa dia menangis? Apa hal yang membuatnya terlihat amat sedih hingga air mata jatuh ke pipi mulusnya? Jonghyun tidak pernah melepaskan pandangannya dari wanita itu. Dilihatnya dengan seksama mata merah dan pipinya yang mengkilat karena air mata.
Wanita itu bersandar di dinding dan lama kelamaan terus turun dan akhirnya dia terjongkok dan membenamkan wajahnya diantara lekukan lututnya.
Menolehkan kepalanya sedikit, Jonghyun melihat seorang laki-laki dan seorang perempuan sedang bermesraan tanpa mengetahui ada yang memperhatikan mereka.
Aah… Jonghyun baru sadar! Mungkin itu yang membuat bidadari cantik menangis.. dia melihat kekasihnya selingkuh. Secara perlahan gadis cantik itu bangkit dan berjalan meninggalkan kekasihnya asyik bermesraan bersama wanita lain. Langkahnya tertatih-tatih, sepertinya dia amat terluka. Melihat si gadis beranjak pergi, Jonghyun pun melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu untuk mengikuti sang gadis.
Setelah lelah berjalan, gadis itu duduk di sebuah kursi panjang yang berada di pinggir taman. Kepalanya tertunduk dan sepertinya dia menangis lagi. Dengan modal berani, Jonghyun menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya.
“Kau tidak keberatan aku duduk disini?” tanyanya hati-hati. Gadis tadi nampaknya sedikit kaget akan kehadiran Jonghyun. “Silahkan.” jawabnya sambil memberikan senyum yang amat manis.
“Apa yang membuatmu begitu sedih, Yoona-ssi?” tanya Jonghyun pelan. “Bagaimana kau tahu namaku?” herannya. “Aku rasa mengherankan sekali kau menanyakan hal itu.” jawab Jonghyun, dia bersemangat.
Gadis bernama Yoona tadi tersenyum simpul mendengar perkataan Jonghyun. “Hei, kau membawa gitar.” gadis tadi menunjuk gitar yang disandang Jonghyun dengan mata berbinar.
“Kau bisa bermain gitar?” tanya Jonghyun. Gadis itu menggeleng sambil mengerutkan bibirnya, imut. “Sayangnya aku tidak bisa tapi aku sangat suka melihat orang memainkan gitar.” jawab gadis itu lembut. Kesedihannya tadi seakan raup dari wajahnya.
“Kau mau mendengar permainan gitarku?”
“Dengan senang hati.” jawab Yoona tersenyum. Jonghyun mulai memetik senar gitarnya dengan pelan. Alunan suara yang dihasilkannya sangat indah sehingga mampu membuat seorang Im Yoona berdecak kagum.
Song for my Juliette
ssoda jildeut han dalbit yeoksi eoduwo
teojil deut taneun hwaetbul neodo machangaji geunyeoege bichi naneun beobeul baewoya hae
geunyeol bomyeon nuni meoreobeoril kkeoya
Jonghyun mulai bernyanyi. Dia menatap mata sang gadis impian yang sedang ada dihadapannya.
Juliette! yeonghoneul bachilkkeyo
Juliette! jebal nal bada jwoyo
Juliette! dalkomhi jom deo dalkomhage
soksagyeo naui serenade
sarangui serenade
Jonghyun mengakhiri lagu yang baru saja diciptakannya dan secara kebetulan atau memang ini sudah menjadi takdirnya sang Juliette lah yang mendengarnya untuk pertama kali.
“Waah, lagunya indah sekali …” komen Yoona ketika Jonghyun selesai menyanyi.
“Jonghyun.” sahut Jonghyun buru-buru.
“Ah, mianhae. Lagunya sangat indah, Jonghyun-ssi, begitu pula dengan suaramu. Tapi aku belum pernah mendengar lagu ini sebelumnya.”
“Lagu ini baru saja kuciptakan.” jawab Jonghyun sopan.
“Benarkah? Lagu mengenai Juliette! Pacarmu pasti amat menyukainya.” Yoona terdengar gembira namun wajahnya tidak dapat menyembunyikan rasa perihnya.
“Sayangnya, Yoona-ssi, aku tidak memiliki pacar dan kau tahu? Kau lah orang pertama yang mendengarkan lagu ini.”
“Benarkah? Itu suatu kehormatan untukku, Jonghyun-ssi. Lantas, kapan kau akan membawakan lagu ini lagi?”
“Maksudmu?”
“Maksudku kapan kau akan menyanyikannya di depan orang banyak? Lagu ini sangat bagus, pasti banyak yang menyukainya.” seru Yoona semangat.
“Sayangnya itu tidak akan terjadi, Yoona-ssi.” tolak Jonghyun halus.
“Why?”
“Because this is a song for my juliette.”

-End -

udah ah,,.. nnti lagi :)

Happiness Part 2

uuuft.. udah lama yak rasanya gak update.. -.- #makluum.. sibuk XD
aku mau lanjutin cerita "Happiness" ku aja :D
capcuuuusz --------------------->

7 tahun yang lalu
“Aah! Chinja! Dasar senior goblok! Buat apa dia menyuruhku bawa buku sebanyak ini? Dia pikir aku, AAH!” seorang gadis berkacamata terjatuh dengan buku mengelilinginya.
“Mianhae… Mianhae…” lelaki yang menabraknya tadi buru-buru bangun dan membantu gadis yang ditabraknya tadi untuk berdiri.
“Aish! Kau jalan tidak pakai mat..” kata-katanya terhenti ketika melihat wajah lelaki yang ada didepannya.
“Mianhae. Tadi aku buru-buru jadi tidak terlalu memperhatikan jalanku.” dia membungkukan badannya untuk memungut buku yang berceceran.
“Ah, kacamatamu.” lelaki tadi menunjuk jam tangan pevah yang dipakai gadis tadi.
“Oh? Aah! Eotekke? Kacamataku.. Aish!” rutuknya.
“Mianhae. Bagaimana kalau aku ganti?”
“Tidak perlu!” ujar gadis itu ketus kemudian mengambil buku dari tangan lelaki tadi dengan kasar.
***
“Aah! Bagaimana aku pulang! Aku tidak bisa melihat. Molla! Onnie jemput aku! Yeobseyo? Yeobseyo? Onnie? YA KIM TAEYEON!! Aah!” gadis itu menutup handphonenya dengan keras. Tidak hanya itu, dia juga menendang ban mobilnya.
“Jhogi…”
“WAE?”
“Ehm, kau masih ingat aku?”
“Kau siapa?”
“Aku lelaki yang tadi pagi menabrakmu.”
“Oh.”
“Kau kenapa marah-marah?” tanya pria tadi
“Aku tidak bisa pulang!” jawab gadis itu masih dengan nada ketusnya.
“Wae?”
“Mana bisa aku menyetir tanpa kacamata?” jawabnya ketus. Mendengar kata-kata gadis tadi lelaki itu terkekeh.
“Wae? Ada yang lucu?”
“Annyi. Kalau kau tidak keberatan aku bisa mengantarmu pulang.”
“Meninggalkan mobilku disini? Shiro!”
“Anyyi. Kebetulan hari ini aku tidak bawa mobil jadi aku bisa mengantarmu dengan mobilmu. Otte?”
Gadis itu diam sebentar. Dia terlihat menimbang-nimbang perkataan lelaki tadi.
“Baiklah.” dia menjawab singkat dan memberikan kunci mobil kepada lelaki itu.
“Rumahmu dimana?”
“Tidak jauh dari sini.” jawabnya.
“Kita belum berkenalan, aku Yoon Doojoon.”
“Aku Kim Hyoyeon.”
***
2 tahun kemudian
“Hyoyeon-ah, kau benar-benar cantik malam ini.” bisik seorang pria pada kekasihnya.
“Hanya malam ini?” balas gadis bertubuh mungil itu.
“Annyi, sejak kau lahir hingga saat ini kau amat cantik.”
“Apa kau sudah pernah melihatku ketika aku bayi? Pabo!” dia menjitak lembut kening kekasihnya sambil tertawa.
“Hyoyeon-ah…”
“Wae?” jawabnya lembut. Lelaki itu berjongkok sambil mengeluarkan sebuah kotak dari tuksedo yang dikenakannya. “…maukah kau menikah denganku?”
***
Aku terbangun karena kepalaku terhantuk meja. Ah, aku tidur dengan posisi ini lagi. Pinggang serta punggungku terasa sakit, tanganku juga nyeri karena tertekan kepala.
Aku berdiri dan merenggangkan badanku serta berjalan ke arah jendela. Kulihat masih ada banyak kendaraan yang berlalu lalang walaupun tidak seramai siang hari.
Tempat ini, terakhir kali aku berdiri disini setelah aku bertengkar hebat dengan Hyoyeon.
Flashback
Beberapa bulan yang lalu
“Kau kemana saja? Dari tadi aku menelponmu.” katanya pelan namun tatapan matanya menusuk.
“Aku baru saja keluar dari ruangan meeting jadi aku tidak tahu kau dari tadi menelponku.” jawabku pelan dan menghempaskan tubuhku di kursi besar dan melonggarkan sedikit ikatan dasiku.
“Kapan kau pulang?” tanyanya lagi, kali ini melembut.
“Aku tidak tahu, pekerjaanku masih banyak.”
“Kau tahu, pekerjaan tidak akan pernah habis kalau mau dituruti. Yoojin terus menanyakanmu, kau pulang denganku ya.” pintanya.
“Aku tidak bisa. Kalau aku pulang siapa yang akan meng-handle pekerjaan ini?”
“Jadi bagimu pekerjaan lebih penting daripada keluargamu?” tanyanya dingin.
“Aku tidak bilang begitu.”
“Tapi maksud dari kata-katamu begitu.”
“Kau ini sedang bicara apa sih? Aku bekerja juga untuk keluarga kita kan?”
“Aku tahu! Tapi aku dan Yoojin tidak pernah memintamu ‘berkorban’ segini besarnya untuk keluarga kita.” dia menekankan kata ‘berkorban’.
“Terserah kau saja lah!” dia mengambil tas dan mantelnya lalu keluar dari ruang kerjaku.
Aku ingin saja mengejarnya tapi semua pekerjaan yang merupakan tanggung jawabku ini seakan sudah memanggilku untuk menghampiri mereka.
Flashback end
Aku melirik jam tanganku. Sudah jam 8 pagi. Aku merasa malas sekali untuk kerja hari ini. Tubuhku, ah salah, batinku terasa amat lelah. Walaupun sudah tidur tapi nampaknya tidur di kursi bukanlah hal yang cukup.
Tok Tok!
“Hyung, kau mau kubawakan sarapan?” kepala Gikwang muncul dari balik pintu.
“Tidak. Aku mau pulang saja.”
“Pulang?” dia terlihat heran. Aku sendiri juga heran kenapa kata ‘pulang’ tiba-tiba keluar dari mulutku.
Melihatku bengong Gikwang hanya mengangkat bahu dan berkata, “Ya sudah. Salam untuk Hyoyeon noona ya.” Setelah mengatakan hal itu dia menghilang dari balik pintu.
Ya sudahlah, mungkin memang sebaiknya aku pulang.
***
Aku memasukan mobilku ke garasi dan kulihat mobil Hyoyeon masih terparkir disana, sepertinya dia ada di dalam.
Aku masuk ke rumah yang menurutku hawa dan suasananya berbeda dari beberapa bulan yang lalu. Rumah yang besar dan terbilang megah ini seperti rumah tak berpenghuni. Aku naik ke atas dan kamar Yoojinlah yang menjadi tujuan utamaku.
Kuintip dengan menjulurkan kepalaku ke dalam dan kulihat kamarnya sudah bersih dan tidak ada orang. Tentu saja! Yoojin saat ini pasti sedang ada di sekolah (Play Group kalo ada).
Setelah itu aku berlanjut ke ruang kerjaku. Kosong dan tetap rapi. Aku tidak masuk ke ruang itu melainkan berjalan masuk ke kamarku dan Hyoyeon.
Aneh. Kenapa kamar ini juga kosong? Kemana Hyoyeon?
Aku membuka lemariku dan mengambil satu stel piyama karena aku berencana untuk tidur namun sebelumnya aku ingin mandi terlebih dulu karena badanku terasa lengket.
“AAAAAAHHH” suara teriakan keras terdengar dari belakangku. Kubalikkan badanku dan kulihat Hyoyeon yang berbalut handuk tengah menjerit seperti melihat sosok hantu.
“Sedang apa kau disini?” tanyanya dan mundur beberapa langkah.
“Ini rumahku jadi tentu saja aku ada disini.” jawabku singkat.
“Mau apa kau kesini?”
“Hyoyeon-ah, aku lelah. Bisakah kita bicara nanti saja?” ujarku dan berjalan masuk ke kamar mandi.
“Mau apa kau? Jangan mendekat!” ancamnya. Karena aku hendak masuk ke kamar mandi jadi jelas aku berjalan mendekatinya.
“Jika kau sudah lupa aku akan mengingatkanmu! Kita sedang dalam proses perceraian!”
“Hyoyeon-ah, kenapa harus takut? Aku ini masih suamimu dan akan menjadi suami mu untuk selamanya. Aku hanya ingin masuk kamar mannnn…” aku terpeleset ketika berjalan dan secara tidak sengaja menabrak dan menindih tubuhnya.
“Aaaww…” dia meringis kesakitan. Bagaimana tidak? Badannya yang mungil dan hanya berbobot 45 kg-an ini tertindih bedanku yang besarnya 1.5 kali lipat.
“Mianhae.” ujarku dan mengangkat wajahku dari lantai. Tanpa sengaja mata kami bertemu. Aku selalu suka melihat Hyoyeon setelah dia habis mandi. Bukannya pervert tapi wajahnya yang tidak terkena sentuhan make-up amatlah mengagumkan.
Tanpa kusadari wajahku memerah dan tentu saja berubah panas. Pikiranku mengatakan untuk buru-buru berdiri namun nampaknya tubuhku tidak berkata seperti itu.
Kutatap dia lekat-lekat kemudian kudekatkan wajahku ke wajahnya. Semakin dekat… 15cm… 12cm… 9cm… 5cm…
Kurasakan nafasnya yang hangat dan kemudian matanya menutup. Kucium bibirnya dengan lembut dan dia tidak menolak. Nafasnya agak tersengal-sengal namun dia membalas ciumanku.
Setelah agak lama kami melepaskan ciuman kami dan kembali bertatapan. Entah sadar atau apa dia tiba-tiba mendorong tubuhku dan buru-buru berdiri.
“Hyoyeon-ah, kau masih mencintaiku kan?” ujarku pelan. Masih tidak ada jawaban darinya. “Aku tahu kau masih mencintaiku! Kalau tidak mana mungkin kau…”
“Itu hanya ciuman, Yoon Doojoon. Bukan berarti aku mau kembali padamu.” potongnya.
“Kenapa sulit sekali bagimu untuk mengakui bahwa kau masih mencintaiku? Bahwa jauh di dalam lubuk hatimu kau masih ingin memperbaiki rumah tangga kita?” aku menghempaskan tubuhku dan duduk di pinggir kasur.
“Apa kau tidak memikirkan Yoojin? Apa kau mau anak kita tumbuh dengan orang tua yang terpisah?”
“Bukan itu yang aku mau!” dia membalikkan badannya menghadapku. “Semua sudah terlambat. Rumah tangga kita tidak bisa diselamatkan.” ucapnya putus asa.
Kutarik pergelangan tangannya dan kupeluk tubuhnya dengan erat. Meskipun sifatnya saat ini dingin namun tubuhnya tetap hangat, ini lah yang kusuka darinya.
Kutempelkan kepalaku ke perutnya karena posisiku saat ini duduk dan dia berdiri.
“Aku mohon dengan sangat, batalkanlah gugatan ceraimu. Aku masih ingin membina keluarga denganmu, melihat anak-anak kita besar nantinya, memiliki banyak cucu dan menghabiskan sisa hidupku dengan adanya kau disampingku. Kau tahu? Tanpamu aku tidak bisa hidup.” aku berkata dengan air mata yang mengalir deras di pipiku.
Kueratkan lagi pelukanku yang mungkin menyebabkannya sulit utnuk bernafas. Perlahan aku merasa sebuah tangan mengelus kepalaku dengan lembut.
“Benarkah yang kau bilang itu?” tanyanya dengan suara sedikit terisak. Aku melonggarkan pelukanku dan mendongakkan kepalaku. Kulihat dia juga sudah menangis, sama sepertiku.
Aku berdiri dan melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya.
“Aku janji akan menempatkan keluarga sebagai yang utama melebihi pekerjaanku.”
“Aku tidak ingin kau menyia-nyiakan keluarga lagi!” balasnya.
“Aku janji!” kami berdua tersenyum dan kucium lagi bibirnya. Kurasakan air mata mengalir di bibirku. Bukan. Bukan airmata ku melainkan airmatanya.
Kupeluk tubuhnya dengan erat lalu kubisikkan sesuatu, “aku juga ingin memiliki banyak anak.”
“Keke~ Memangnya berapa anak yang kau inginkan?”
“10 lagi.”
“Kau ingin membentuk tim sepak bola?”
“Iya.”
“Lalu?”
“Ayo kita buat anak sekarang.” aku mengedipkan sebelah mataku dan menurunkan handuk yang dipakainya.


-END-

weew.. baru part 2 udh tamat.. ~tungguu cerbung yang lain yak :D

Sabtu, 12 Maret 2011

The Death Girl

Taeyeon yang baru selesai dari schedule mempercepat langkahnya saat berjalan di koridor suatu rumah sakit. Wajahnya terlihat cemas dan mulutnya tak berhenti berdoa.”Hyoyeon? Hoyeon, kau tidak apa?” serunya ketika masuk ke dalam ruangan tempat Hyoyeon dirawat.
“Hush! Dia baru saja tidur!” bisik Tiffany yang segera menghampiri Taeyeon, takut_takut kalau nantinya gadis itu akan ribut-ribut disini.
“Dia tidak apa-apa kan?” tanya Taeyeon setelah tenang.
“Tidak apa-apa, hanya shock dan luka ringan saja.” ucap Tiffany lembut. Taeyeon menghampiri Hyoyeon yang sedang terbaring dengan beberapa selang infus yang ditempelkan di tubuhnya.
Taeyeon menatap nanar Hyoyeon yang sedang tertidur.
“Sepertinya kau benar-benar lelah, lebih baik kita beli sesuatu untukmu.” ajak Sica.
“Kau tunggu disini dulu ya, biar aku belikan kopi dan roti untukmu.” pesan Sica setelah keluar dari kamar pasien. Taeyeon menurut dan duduk di kursi yang ada di depan kamar Hyoyeon dirawat.
Taeyeon termenung dan menatap lantai dengan tatapan kosong.
“Huhuhu….hmm..” terdengar suara isakan dari samping Taeyeon. Taeyeon menolehkan kepalanya sejenak dan dilihatnya seorang wanita berambut panjang sedang menangis dengan kepala tertunduk.
Awalnya Taeyeon berniat mengacuhkannya menangis dan tidak mengganggunya namun wanita itu tidak berhenti menangis dan suara tangisannya benar-benar mengiris hati.
“Ehm.. Kau tidak apa-apa?” tanya Taeyeon pelan, dia berusaha hati-hati.
“Kenapa kau menangis?” tanyanya lagi. Gadis itu tidak menjawab apapun melainkan hanya terus menangis.
“Apa ada keluargamu yang sakit?” tanya Taeyeon lagi tetapi gadis itu masih terus saja menangis. Taeyeon bergerak mendekat ke gadis tersebut dan duduk tepat disebelahnya.
“Sabar ya. Hari ini sahabatku juga masuk rumah sakit karena kecelakaan tadi sore dan aku baru tahu sekarang. Entah sahabat macam apa aku ini.” ujar Taeyeon berusaha menenangkan gadis tersebut sambil mengelus-elus pundaknya.
Gadis itu sama sekali tidak melihat kearahnya dan terus saja menangis. Taeyeon yang merasa iba padanya terus berusaha menenangkannya.
“Taeyeon-ah.” panggil Sica yang baru saja datang.
“Ssst…!” Taeyeon memberi sinyal kepada Sica agar tidak berisik.
“Kau sedang apa?” tanya Sica heran dan Taeyeon sekali lagi memberitahu Sica agar tidak berisik.
“Serius Tae, kau membuatku takut.” Sica memandang Taeyeon ngeri dan mundur beberapa langkah.
“Aku sedang menenangkan orang ini, kasihan dia.” bisik Taeyeon.
“Orang? Orang apa?” Sica memasang tampang herran ke Taeyeon.
“Permisi.” ucap 2 orang suster yang ada di belakang Jessica. Mereka membawa sebuah tempat tidur dorong yang berisi jasad. Tidak sengaja, gelang yang diapaki Jessica terkait disana sehingga berhasil menyingkap kain yang menutupi jasad tersebut.
“Maaf..maaf..”ucap Jessica berulang kali. Taeyeon yang sekarang ada disebelah Jessica hanya diam membatu dan terlihat luar biasa kaget melihat siapa wajah dibalik kain yang tersingkap tadi.
“I…it..itu…” tunjuk Taeyeon pada mayat yang ada di depannya.
“Kenapa, Bu?” tanya salah satu suster.
“Kau kenapa, Tae?” tanya Sica tak kalah heran.
Taeyeon menoleh kebelakang tempat gadis tadi duduk tapi sekarang gadis itu sudah menghilang.
“Orang itu…tadi di…dia..” Taeyeon menunjuk sambil tergugup.
“Kenapa Tae?” tanya Sica.
“Dia…it..itu dia…”
“Tae kau kenapa?” tanya Sica lagi yang sudah mulai panik.
“Orang ini adalah korban bunh diri, dia meninggal tadi siang, Bu.” jelas si suster kepada Taeyeon yang masih menunjuk-nunjuk mayat yang ada di hadapannya.
“Permisi.” ucap kedua suster tadi berlalu dari hadapan Taeyeon.
“Kau kenapa sih?” tanya Jessica pada Taeyeon yang masih nampak shock.
“Sica-ah, or..orang tadi…”
“Siapa? Orang yang meninggal itu?”
“Dia… tadi dia duduk disampingku.” kata Taeyeon penuh takut.
“Apa? Tapi mana mungkin Tae! Dari tadi aku tidak siapa-siapa disampingmu.”
“Tadi dia ada.” Taeyeon berucap pelan.
“Huhuhu…” suara isak tangis itu kembali terdengar. Secara perlahan, Taeyeon menengok kembali kebelakang dan dilihatnya gadis itu menyeringai ke arahnya.


-END-

My Brother’s Girlfriend

Aku bersepeda melewati rute yang sama seperti hari-hari biasanya. Di pertengahan jalan roda sepedaku berhenti di depan sebuah coffee shop. Mengapa aku berhenti disitu? Tidak, aku bukannya ingin membeli coffee tapi aku ingin melihat seorang wanita cantik disana.
Dia adalah barista di toko itu. Namanya Kwon Yuri. Pertama kali aku bertemu dengannya ketika kakakku menyuruhku untuk membelikannya minuman disana. Ketika aku melihat dirinya tersenyum ketika meracik minuman, dari sana lah aku tahu bahwa aku telah jatuh cinta padanya.
Kriiing…
“Yeobseyo?”
“Minho-ah, kau dimana?” sebuah suara cempreng terdengar dari seberang telpon.
“Aku masih di jalan, Noona.”
“Cepat pulang, hari sudah sore.” ujarnya.
“Arasso.” jawabku dan menutup telponnya.
Aah, mungkin sampai disini dulu. Yuri-ah, annyeong.
***
“Kenapa menyuruhku cepat pulang sih?” protesku pada Sooyoung noona.
“Siwon oppa ingin kita berkumpul malam ini, katanya ada tamu yang mau datang.” jawab Sooyoung noona sembari menyiapkan makanan di meja makan.
“Oppa! Bantu aku.” teriak Sulli, si bungsu. Aku membantunya mengaitkan gelang di tangannya. Seperti Sooyoung noona, dia sudah nampak cantik dan rapi.
“Sooyoung! Tolong oppa sebentar!” panggil Siwon hyung dari kamar.
“Kau cepat mandi sana. Ne oppa!”
Huh, sebenarnya siapa sih yang akan datang?
Selesai mandi, ku kenakan kemeja biru mudaku bersama jeans dan sepatu dengan rapi. Kulihat di meja makan juga sudah penuh dengan makanan-makanan lezat walaupun itu semua bukan masakan rumah (mengingat Sooyoung noona dan Sulli tidak bisa masak apapun selain Ramen).
“Noona, siapa sih yang akan datang?” tanyaku sambil mencomot ayam goreng. “Rahasia.” jawabnya datar.
“Ayolah noona! Siapa? Siapa? Siapa?” desakku sambil menunjukkan aegyo-ku, Sooyoung noona sangat membenci hal itu.
“Ah! Kau ini sudah seperti Sulli saja! Pacarnya Siwon oppa!” Sooyoung noona yang mulai terganggu akhirnya menyerah.
“Wah, jadi hyung punya pacar? Tapi bagaimana bisa?” aku kaget mendengarnya.
“Bodoh! Siwon oppa itu bukannya gay! Tentu saja dia bisa dapat pacar.” Sooyoung noona memukul kepalaku dengan sendok.
“Tapi kan noona tahu sendiri Siwon hyung itu orangnya bagaimana. Lagipula siapa gadis malang yang…”
“Semuanya sudah siap Sooyoung-ie?” tanya Siwon hyung yang baru keluar dari kamar. “Kalian sedang apa?”
“Annyeo hyung, aku…aku cuma melihat noona menyiapkan makanan.” jawabku gugup.
“Benarkah itu Minho?” Sooyoung noona menatapku dengan tatapan iseng.
“Choi Minho!” Siwon hyung memanggil namaku dengan suara keras.
“Y…ya hyung?” Aah, apa dia tahu aku sedang mengatainya tadi?
“Jangan memakan makanan yang sudah disiapkan! Itu kan untuk nanti!” ternyata Siwon hyung melihatku sedang memakan ayam goreng yang telah disediakan Sooyoung noona.
“Ne hyung.”
“Sebentar lagi tamunya akan datang, sekitar 10 menit lagi.” katanya sambil melirik ke jam tangannya.
***
“Tamunya sudah datang! Pacar Siwon oppa cantik sekaliiiii!!!” teriak si bungsu Sulli semangat. “Benarkah?” Sooyoung noona juga tak kalah semangat..
“Ehem!” Aku mencoba mengingatkan mereka untuk bersikap ‘normal’ karena saking gembiranya mereka, dress biru yang dipakai Sooyoung noona sampai berantakkan.
“Noona, bajumu belakangnya berantakan.”
“Minho, tolong rapikan!” pinta Sooyoung noona.
“Noona, aku kan laki-laki! Suruh Sulli saja! Apa noona tidak malu?” aku melangkah sedikit kebelakang.
“Aah, kenapa aku harus malu pada adik kecilku sendiri?” godanya. Inilah yang membuatku sering sebal padanya, dia selalu menganggapku ANAK KECIL!
“Biar aku saja onnie.” Sulli menawarkan diri. “Aigoo, uri magnae.”Sooyoung noona tersenyum manis. Kami memang terlalu memanjakan Sulli, terutama Siwon hyung.
“Adik-adik, kenalkan ini pacarku.” Siwon hyung memperkenalkan wanita yang ada disampingnya, wanita itu…
“Annyeonghaseyo, Kwon Yuri-imnida.” sapanya dengan ramah.
DUAR!
Sebuah petir kencang bergemuruh di dalam otakku. Wanita itu, Kwon Yuri, wanita yang selama ini adalah obsesi hidupku dan sekarang… dia adalah calon kakak iparku.
- END -

Please Never Say Goodbye

Jadi oppa mau pergi? Tapi kenapa?” tanya Jessica dengan berlinang air mata.
“Karena aku harus.” jawab Jay pelan.
“Harus? Harus kenapa? Apa oppa tidak bisa tetap disini?”
“Sica, aku harap kau bisa menerima keputusanku.” pinta Jaebum sambil menatap wanita yang ada dihadapannya.
“Aku bisa terima keputusan oppa untuk keluar dari 2pm, tapi tidak dengan meninggalkanku.” tangisan Sica makin menjadi.
“Maafkan aku..” Jaebum mencoba menenangkan kekasihnya itu dengan memeluknya.
“Mereka kenapa sih?” tanya Yoona pada Nichkhun dari sudut ruangan.
“Entahlah. Apa mereka bertengkar?” Nickhun balik bertanya.
“Mungkin. Sepertinya Jaebum oppa berbuat salah hingga Sica onnie menangis seperti itu.” tebak Yoona disambut anggukan dari Nichkhun.
Jaebum melepaskan pelukannya, “Aku janji aku akan terus menghubungimu. Aku pergi bukan berarti hubungan kita berakhir Sica.” kata Jaebum melepas sambil menghapus air mata dari wajah Jessica.
“Benarkah?” tanya Jessica sambil sesegukan. Jae tersenyum manis dan mengangguk. Jessica kembali menangis dan tenggelam di pelukan Jaebum.
“Tapi boleh aku minta 1 hal padamu Sica?”
“Apa?”
“Tolong jangan beritahu hal ini pada yang lain dulu ya, aku tidak mau mereka tahu dulu. Aku mau jika semuanya sudah siap baru aku akan memberitahu mereka.” pinta Jae. Jessica hanya menggangguk.
----------------------------------------------------------------------



1 bulan kemudian
“Onnie!!!” pekik Yoona dan Sooyoung dari dalam kamar.
“Hei, kalian kenapa sih?” tanya Sunny menghampiri mereka.
“Gawat! G-A-W-A-T!” Sooyung berteriak lebay.
“Gawat? Gawat kenapa?” tanya Tiffany yang sekarang sudah berdiri di pintu kamar Yoona.
“Ini..” Yoona menunjuk ke majalah yang sedang dipegangnya.
“Apa sih?” Sunny merebut majalah itu dari tangan Yoona dan membaca artikel yang terdapat di dalamnya.
“Omo!!” Sunny berteriak tapi buru-buru menutup mulut dengan kedua tangannya sendiri.
“Apa?” tanya Tiffany yang juga penasaran. Dia mengambil majalah dari tangan Sunny dan menjatuhkan majalah itu setelah membacanya.
“Ada apa?” tanya Jessica yang sudah berdiri di belakang mereka.
“Sica-ah, i..ini..” Fany dengan gugup memungut dan memberikan majalah itu pada Sica. Jessica melihat dan membaca dengan cermat berita yang ada di dalamnya.
“Oh, ini.” katanya cuek dan memberikan majalah itu lagi pada Tiffany kemudian berjalan keluar.
“Loh, kok?” Sooyoung, Yoona, Sunny dan Tiffany terbengong melihat tingkah laku Sica yang biasa-biasa saja.
“Kalian tunggu disini dulu.” ujar Yoona dan beranjak dari kasurnya.
“Onnie.” panggil Yoona pada Jessica yang sedang duduk di dekat jendela.
“Oh? wae?”
“Onnie tidak apa-apa?”
“Ehm. Memangnya aku kenapa?” tanya Jessica sambil mengangkat alisnya.
“Itu, Jaebum oppa..”
“Aku sudah tahu lebih dulu, kau tidak perlu khawatir.” Sica memotong ucapan Yoona.
“Onnie…”
“Yoona-ah, kami berdua sudah membicarakan tentang hal ini dan aku tidak apa-apa, sungguh.” Sica mencoba meyakinkan Yoona.
“Ah, chinja? Syukurlah kalau onnie tidak apa-apa, aku hanya cemas saja.”
“Gwencanha.” Sica mengelus pipi Yoona dan kembali menatap ke arah luar jendela.

------------------------------------------------------------------------------------
-7 bulan kemudian-
“Kulihat akhir-akhir ini Sica sering murung sendiri. Aku jadi cemas.” bisik Hyoyeon kepada Taeyeon. “Aku juga. Mana dia tidak mau makan. Badannya hanya tinggal tulang begitu.” Taeyeon terdengar tak kalah cemasnya.
“DOOOR!”
“Aigoo!”
“Omma!”
“Kalian sedang apa?” tanya Sooyoung tanpa wajah bersalah sedikitpun.
“Kau ini!” omel Taeyeon dan Hyoyeon.
“Aaah, Jessica.” angguk Sooyoung mengerti.
“Kasihan Sica.” ujar Hyoyeon prihatin.
“Andai saja ada yang bisa kita lakukan.” sahut Taeyeon.
“Hei, kita bisa melakukan sesuatu!” ucap Sooyoung yang tiba-tiba mendapatkan ide.
“Apa?” tanya Taeyeon dan Hyoyeon serentak.
“Kita kumpulkan dulu yang lain.
----------------------------------------------------------------------------------



Di kamar Taeyeon
“Oh, jadi itu rencananya,” Yuri menganguk mengerti.
“Tapi bagaimana? Kita kan tidak tahu bagaimana cara menghubunginya.” keluh Seohyun.
“Kalau soal itu gampang, aku bisa minta ke Khun oppa.” Yoona mengambil handphone-nya dan memencet beberapa digit angka.
“Kau mau menelponnya?? tanya Sunny. Tidak, aku minta lewat sms saja, habis kalau ketahuan Sica onnie bisa gawat nanti.” jelas Yoona, yang lain mengangguk.
“Dibalas!” pekik Yoona pelan.
“Dapat nomornya?” tanya Sooyung dengan wajah penuh harap.
“Ehm.” Yoona mengangguk lalu mendekatkan handphone ke telinganya.
“Yeobseyo? Jaebum oppa.”
--------------------------------------------------------------------------------

-1 bulan kemudian-
“Sica.” panggil Yuri pelan, tapi cukup untuk mengagetkan Jessica.
“Oh. Kau mengagetkanku Yul.” Sica mengelus-elus dadanya karena kaget.
“Mianhae. Sica-ah, kau menangis lagi?” tanya Yuri dan menghapus airmata Sica.
“Aku tidak apa-apa kok.” Sica menyingkirkan tangan Yuri dan menghapus sendiri air matanya.
“Kenapa? Kau ingat Jaebum oppa lagi?” tanya Yuri. Sica terdiam dan memandang lurus keluar jendela.
“Jendelanya bisa bolong karena kau tatap terus.” goda Yuri mencoba menghibur sahabatnya ini, Sica hanya tersenyum simpul.
“Rasanya sudah lama sekali Yul.” ucap Sica pelan, nyaris seperti bisikan.
“Hah? Lama apa?”
“Iya, rasanya sudah lama sekali semenjak dia pergi.”
“Bukankah kalian tetap berhubungan?”
“Berhubungan lewat telpon tidak cukup bagiku Yul. Aku ingin melihat wajahnya, aku ingin mendengar suaranya, aku ingin memeluknya seperti yang selalu kulakukan ketika aku takut.” ucap Sica sambil menangis lagi.
“Sica-ah..” Yuri mendekat ke Sica dan memeluk Sica dari samping. “…kau memiliki aku. Kau bisa memelukku jika kau takut.” suara Yuri juga ikut-ikutan parau.
“Aku rindu dengannya Yul, aku ingin melihatnya sekali saja…” ucap Sica dalam tangisan.
“Aku tahu. Kau pasti amat merindukannya kan?” tanya Yuri, Sica mengangguk.
“Sebaiknya kau bersabar dan terus berdoa agar Jaebum oppa bisa kembali ke Korea secepatnya.” Yuri mengusap-usap kepala Jessica dengan lembut.
“Aku selalu bersabar dan berdo’a Yul, tapi kapan semua doa-doa ku akan terjawab? Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya ingin dia disini. Aku merindukannya Yul..” tangis Sica semakin menjadi, Yuri memeluknya semakin erat.
“Sica-ah…” sebuah suara merdu memanggil namanya, suara yang amat ia kenal. Jessica berhenti menangis dan melepaskan pelukan Yuri secara perlahan. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat sosok yang amat sangat dirindukannya.
Sebuah senyum manis yang lama tak terlihat sekarang tergambar jelas di wajahnya. Matanya seakan memancarkan cahaya terang yang indah. Jessica secara perlahan berdiri dari sofa yang dari tadi didudukinya.
“Oppa..” suaranya terdengar gemetar. Dia berjalan pelan-pelan menghampiri sosok yang ada di depan matanya. 2 meter..1.5 meter…1 meter…50 centi…20 centi… 10 centi…
Tubuh mereka semakin dekat. Mata Jessica berkaca-kaca. Tangannya naik dan mengelus lembut wajah kekasih yang sudah lama tidak di lihatnya.
“Ini benar… Ja.. Jaebum op..pa?” tanyanya seakan tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya sekarang. Jaebum mengangguk.
“Kau benar… Park Jaebum? Ini bukan, ini bukan mimpiku saja kan?” tanya Sica lagi. Jaebum semakin mengembangkan senyumannya dan merangkul Jessica masuk ke dalam pelukannya. Di peluknya erat-erat wanita yang hampir 8 bulan tidak di temuinya.
Jessica sendiri yang masih shock tidak membalas pelukan Jaebum.
“Lepas.” ucapnya pelan.
“ehm? mworago?” tanya Jaebum lembut.
“Lepas. LEPASKAN AKU!” Jessica berteriak kencang dan menjauh dari Jae.
“Sica, kau kenapa?” tanya Yuri dan yang lain yang ternyata sudah dari tadi berdiri di belakang.
“Suruh dia pergi! Aku tidak mau melihat dia ada disini!” Jessica kembali berteriak histeris.
“Onnie. Itu Jaebum oppa.” Yoona mencoba menenangkan Sica.
“Arro! Suruh dia pergi! Aku tidak mau melihatnya!”
“Sica-ah, aku mohon jangan begini.” pinta Jaebum yang sudah menangis. Dia mencoba mendekati Sica akan tetapi gadis itu tetap saja bergerak menjauh darinya.
“Sica-ah, bukan kah kau bilang kau rindu padanya?” tanya Yuri.
“Sica-ah…” Jaebum kembali memohon.
“Kau! Untuk apa kau datang kesini? Belum cukup kau menyiksa perasaanku?” tanya Jessica masih dengan nada tingginya.
“Aku kesini untuk menemuimu.” jawab Jae lembut.
“Menemuiku? Lalu setelah itu kau akan pergi lagi?”
“Sica-ah…”
“Lihat! Kau akan pergi lagi kan?”
“Sica-ah, aku…”
“Aku sudah menunggumu selama 8 bulan. Apa kau tahu bagaimana perasaanku? Aku cemas, AKU CEMAS PARK JAEBUM! Apa kau tahu itu?” tangisannya semakin menjadi.
“Sica aku.. aku minta maaf telah membuatmu cemas.”
“Kau tidak tahu seberapa menderitanya aku disini selama kau tidak ada.” Jessica jatuh terduduk sambil tetap menangis.
“Sica, aku minta maaf.” Jaebum menghampiri Jessica dan memluknya erat.
“Aku janji aku tidak akan pernah membuatmu menderita lagi. Aku janji tidak akan membuatmu menunggu lagi.” ucap Jaebum pelan. Dia mengecup lembut kepala Sica yang masih tertunduk menangis.
“Dan aku janji aku tidak akan meninggalkanmu lagi.” Jessica berhenti menangis. Kepalanya terangkat dan memandang Jaebum serius. ”Benarkah?” tanya Jessica sesegukan, Jaebum mengangguk.
“Oppa tidak akan meninggalkanku lagi?” Jaebum mengangguk lagi.
“Aku tidak akan meninggalkanmu bahkan aku berjanji akan melakukan apapun yang kau mau.” ucap Jaebum sambil tersenyum.
“Kalau begitu bisa aku minta satu hal?”
“Apa?”
“Please never say goodbye.” pinta Sica.
Jaebum tersenyum dan mengecup kening Sica, “I will never say goodbye.”


-end-

Happiness Part 1

Aku memasang wajah setenang mungkin. Dengan hati berdebar aku menunggu giliran namaku di panggil. Walaupun tegang namun aku berusaha sekuat mungkin untuk tetap terlihat biasa-biasa saja. Ku lirik dia yang juga duduk di sebelahku.
Ekspresinya dingin, amat dingin. Dia hanya memandang lurus kedepan. Setelan jas hitamnya seakan-akan menambah tampilan dinginnya menjadi semakin kuat.
“Ny. dan Tn. Yoon diharap maju kedepan.” begitulah kira-kira nama kami dipanggil. Karena sudah terlalu tegang aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas.
Aku bangkit dari tempat dudukku dan menyempatkan diri untuk melirik lagi ke arahnya tapi dia sama sekali tidak melihatku.
Dia berjalan kedepan di dampingi dengan pengacaranya, sama halnya denganku. Kami berdua duduk bersebrangan, dia di sudut kanan ruangan sedangkan aku disudut kiri.
“Baiklah, selamat siang para hadirin. Mohon maaf atas semua keterlambatannya namun sidang sudah bisa kita mulai sekarang. Kepada penggugat, kami persilahkan untuk mengajukan hal-hal yang menurut Anda perlu diajukan.” ujar pak Hakim.
Aku berdiri walaupun tanganku tetap berpegangan pada pinggir-pinggir meja.
“Selamat siang. Ehm… Siang ini saya, Kim Hyoyeon, mengajukan gugatan cerai pada suami saya, Yoon Dojoon.” aku meliriknya lagi tapi tetap saja ekspresinya masih bertahan seperti tadi.
“Gugatan yang saya ajukan berdasarkan atas sudah tidak terdapatnya persamaan dan kecocokan di antara kami.” aku kembali duduk setelah selesai membacakan gugatanku.
“Hanya itu?” tanya Hakim lagi.
“Ya, hanya itu.” jawabku pelan.
“Apa kah Anda tidak mau memikirkan ulang mengenai keputusan ini?”
“Saya rasa keputusan saya sudah bulat, pak Hakim.” jawabku tegas.
“Baiklah. Kepada pihak yang digugat harap mengutarakan pendapat Anda mengenai perihal ini.”
Alih-alih dia yang berdiri malah pengacaranya yang berdiri dan menanggapi gugatanku.
“Klien saya tidak berkomentar apa-apa. Beliau hanya menyerahkan semua keputusan pada pak Hakim dan pihak penggugat.”
Apa? Dia bahkan tidak mengiyakan atau menolak? Dia tidak memberikan respon apapun?
“Kalau begitu, sidang hari ini kita akhiri disini. Untuk keputusan lebih lanjut akan kita adakan di sidang selanjutnya 1 bulan lagi.” ujar Hakim dan mengetok pau sebanyak 3 kali. Aku berjalan lemas keluar didampingi oleh pengacaraku.
“Ny. Yoon! Bisa kita bicara sebentar?” tanya Hakim yang tadi. Aku menatapnya heran namun aku menyanggupi permintaannya tadi.
Dia mengajakku masuk ke ruangannya dan betapa terkejutnya aku ketika melihat Dojoon sudah ada disana. Dia juga nampak kaget tapi dengan gampang berhasil menguasai ekspresinya kembali dingin.
“Alasan saya mengajak Anda kesini adalah…” katanya setelah kami semua duduk berhadapan. “…saya merasa Anda berdua terlalu gampang menyerah dalam pernikahan. Apa Anda berdua yakin tidak ingin mempertahankan atau memperbaiki rumah tangga kalian? Terutama Anda, Doojoon-ssi. Dari awal Anda tidak pernah mengatakan apa-apa. Bisakah saya mendengar pendapat Anda pribadi mengenai hal ini?”
Aku menatap Dojoon dengan lama, berharap setidaknya dia mengatakan 1 kata saja. Dia mengangkat wajahnya tapi tidak menatapku. Ya Tuhan! Dari samping aku bisa melihat matanya memerah.
“Saya rasa saya tidak perlu menyanggah apa-apa. Jika menurutnya ini yang terbaik, saya harus menerimanya.” jawabnya pelan.
“Bagaimana menurut Anda sendiri, Hyoyeon-ssi?”
Aku tidak langsung menjawab pertanyaannya. Sesaat aku ragu, apakah yang kuputuskan ini benar?
“Saya…”
“…”
“…saya rasa saya sudah mengambil keputusan yang terbaik.” jawabku.
“Saya masih bisa melihat keraguan yang kuat dari diri Anda berdua. Anda berdua masih muda, ego dan emosi kalian memang bisa menjadi momok yang menakutkan dan berakibat fatal. Dan saya mohon Anda mengingat hal ini, Anda berdua sudah memiliki seorang putri. Setidaknya Anda bisa memikirkan hal ini lagi, bukan hanya untuk Anda berdua saja melainkan untuk putri Anda. Apa Anda tidak merasa kasihan dengan nasib putri Anda nantinya?”
Aku hanya bisa menunduk. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Wajahku panas, mataku perih, tanganku bergetar dan tubuhku serasa lemas.
Perlahan Doojoon menggenggam tanganku secara lembut namun buru-buru kutangkis. Aku tidak mau goyah! Ini adalah keputusan yang sudah kupikirkan sejak berbulan-bulan lalu.
“Saya mohon Anda berdua bisa menimbang-nimbang kembali kata-kata saya barusan. Kalau begitu sampai jumpa bulan depan walaupun saya tidak harap bertemu dengan Anda berdua lagi setelah ini.” ujarnya sopan kemudian kami berjabat tangan dan meninggalkan ruangan tadi.
“Kenapa kau tidak berkata apa-apa?” tanyaku dingin setelah berada diluar.
“Kau mau aku berkata apa? Kau mau aku bilang ‘saya juga ingin cerai’?” balasnya tak kalah dingin.
“Setidaknya kau berkata satu kata saja! Kau membuatku seperti orang bodoh di dalam sana!”
“Kau tahu kan kalau aku tidak mau bercerai! Ini semua kehendakmu jadi kenapa aku harus repot-repot mencari alasan untuk bercerai?” jawabnya tak kalah keras.
“Kenapa kau susah sekali? Kita sudah tidak cocok jadi untuk apa lagi bertahan?”
“Kau tanya kenapa aku bertahan? Kau tanya kenapa aku susah untuk menceraikanmu? Aku sedang mempertahankan keluarga kita! Apa kau tidak mengerti?” bentaknya. Selama 5 tahun menikah baru kali ini dia membentakku dengan keras. Doojoon yang kutahu tidak seperti ini, tidak seperti perilakunya hari ini.
“Apa kau tidak pernah memikirkan perasaanku? Memikirkan perasaan Yoojin? Perasaan orang tua kita? Semudah inikah kau memutuskan untuk bercerai? Apa yang ada di otakmu, Kim Hyoyeon? Aah!!” dia berseru kencang dan berjalan meninggalkanku.
“Asal kau tahu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyetujui perceraian ini!” dia berteriak dari jauh.
Perlahan aku merosot dan terduduk di lantai. Seluruh kekuatan yang kusimpan selama berbulan-bulan lalu terasa lenyap begitu saja. Air mataku jatuh karena emosiku meluap.
Tuhan, apa memang kau tidak merestui jalan yang kupilih sekarang? Kenapa terasa begitu sulit?
***
Hari sudah gelap ketika aku sampai di rumah. Rumah besar ini terasa begitu sepi dan kosong. Sepertinya semua orang sudah tidur.
Aku berjalan ke lantai atas dan mengecek kamar dan ruang kerja Doojoon, kosong. Tandanya dia menginap di kantor lagi malam ini.
Kemudian aku berjalan menuju kamar Yoojin yang berada di ujung. Kubuka pintunya dengan pelan karena takut membangunkannya.
Dia sudah tertidur pulas di ranjangnya. Disamping ranjang terlihat kakakku Taeyeon terbaring pulas.
“Onnie.” aku menyentuh pundaknya berharap dia terbangun.
“Oh? Hyoyeon-ie? Kau sudah pulang?” ujarnya pelan sambil mengusap-usap matanya.
“Ehm. Onnie lebih baik tidur di kamar saja, biar aku yang jaga Yoojin disini.”
“Baiklah. Tapi kau sudah makan? Mau kupanaskan lauk?”
“Annyio, tidak perlu. Aku mau langsung tidur.”
“Kalau begitu aku ke kamarku dulu, kalau perlu apa-apa panggil saja aku ya.” Aku mengangguk dan diapun menutup pintu kamar.
Kuletakkan kepalaku di pinggir kasur dan kubenamkan wajahku.
“Eotekke? Apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus kuperbuat? Yoojin-ah, tolong ibu! Beritahu ibu apa yang harus ibu lakukan.” entah sudah gila atau apa aku terus menangis. Aku…aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.
***
Taeyeon’s POV
Aku mendengar tangisan Hyoyeon, benar-benar mengiris hatiku. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat untuk mengurangi rasa sakitnya. Sebagai kakak aku merasa benar-benar tidak berguna. Ya Tuhan, hentikanlah cobaan yang Kau berikan untuk adikku.
Hyoyeon-ah, tegarlah!
***
Doojoon’s POV
Malam ini aku kembali tidur di kantorku. Aku benar-benar benci keadaan seperti ini. Aku ingin keadaan kembali seperti dulu lagi, kembali disaat 5 tahun yang lalu dimana setiap malam aku tidur di sampingnya, memeluknya. Keadaan dimana setiap aku membuka mata hal yang pertama kulihat adalah dirinya.
Aku rindu mencium harum wangi aroma tubuhnya, melihat senyumnya yang seperti anak-anak, mendengar ocehan tiap pagi yang sudah pasti akan membangunkanku dari mimpi buruk dan membawaku ke dunia yang begitu indah.
Tapi apa semua itu tidak dapat kembali lagi? Apa semua itu sekarang hanya tinggal kenangan? Apa aku…tidak bisa merasakan apa yang mereka sebut bahagia?

-TBC-

Jumat, 04 Maret 2011

Oh! My Goddess 2PM Nichkhun – SNSD Yoona Romance

Dia amat cantik. Kecantikannya membuat semua orang terpesona, sosoknya yang riang, kulit yang memancarkan sinar matahari yang dapat membuat semua orang merasa teduh.
Jika menjadi sempurna adalah dosa maka aku amat yakin dia pasti akan menjadi dosa terindah dimuka bumi ini. Hanya dengan sekali tatapan aku tahu bahwa dia adalah dewi yang diturunkan Tuhan ke bumi. Senyumnya, tawanya bahkan tangisannya semua sempurna.
Aku. Ya, sepertinya dia sudah mengambil hatiku lalu mengisinya dengan bayang-bayang wajah cantiknya. Ketika melihatnya tersenyum jantungku terasa berhenti, ketika dia tertawa maka mataku seakan ingin meloncat dari tempatnya.
Dialah yang bisa membuatku tersenyum walaupun aku kehilangan salah satu anggota tubuhku, dialah yang bisa membuatku tersenyum sepanjang hari seperti orang gila dan yang lebih parahnya lagi, gadis itu… dia milikku.
“Oppa!” dia berteriak tepat di depan wajahku.
“O..oo… Kenapa?” aku yang baru sadar jadi gugup.
“Oppa yang kenapa! Dari tadi aku memanggilmu kau hanya bisa melamun.” dia mencibirkan bibirnya. Ya Tuhan, bahkan pada saat seharusnya manusia menjadi jelek dia tetaplah cantik seperti bidadari.
“Mianhae Yoona-ah.” aku mencubit pelan pipi yang digembungkannya.
“Oppa sedang berpikir apa? Pasti memikirkan wanita lain? Iya kan?” tuduhnya. Mata tajamnya mampu membuat jantungku bergerak seperti roda kendaraan yang berputar di atas kecepatan 200 km/jam.
“Iya kan??” dia kembali cemberut.
“Aku tidak memikirkan wanita lain, aku hanya…” sengaja kugantungkan kata-kataku untuk melihat reaksinya.
“Hanyaaaa…” dia mengulang kata-kata ku. Aku tersenyum geli melihat ekspresi wajahnya yang luar biasa lucu, dia seperti anak kecil yang berusia 5 tahun. Karena gemas maka kukecup kening sebentar.
“OPPA!! Kenapa kau mencium kening?” teriaknya protes.
“Wae? Kau kan pacarku jadi aku berhak menciummu kapanpun aku mau.” kujulurkan lidahku kearahnya.
“Dengar ya Nichkhun Buck Horvejkul! Aku bukan wanita yang bisa kau perlakukan seenaknya. Kalau kau mau memeluk atau menciumku maka kau harus minta izinku terlebih dulu!” terangnya. Harus kuakui, aku amat suka wanita berprinsip sepertinya.
Aku hanya bisa menundukkan kepalaku menahan tawa. Dia benar-benar menggemaskan.
“Oppa, apa yang lucu?”
“Kau Yoong, kau amat menggemaskan.” kucubit pipinya dengan lembut.
“Oppa, kenapa kau suka sekali mencubit pipiku?”
“Karena kau menggemaskan.” jawabku dengan kepala bertumpu di tangan kiriku.
Dia menatap mataku, mendekatkan kepalanya ke arahku. Bisa kulihat dia menutup matanya ketika bibir lembutnya bersentuhan dengan dahi ku
Kecupan itu hanya sebentar, mungkin tidak sampai 5 detik namun hal itu mengakibatkan wajahnya merah seakan dia memakai make-up yang tebal.
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Selama berpacaran baru kali ini dia menciumku terlebih dulu, seperti kataku sebelumnya, dia wanita yang memiliki prinsip.
Kudekatkan wajahku dan kutempatkan kedua tanganku di kepalanya. Dia menutup matanya dan terlihat gugup. Kucium keningnya dan kali ini lebih lama dari sebelumnya. Aku bisa merasakan nafas hangatnya ketika wajah kami berdekatan. Rambut nya wangi dan kulitnya selembut kulit bayi.
Terasa lamaaaa sekali baru kulepaskan . Dia membuka matanya dan menatapku sambil tersenyum lembut.
“Yoona-ah..” panggilku pelan. Dia tidak menjawab apa-apa melainkan hanya memberikan tatapannya padaku.
“Mau kah kau menikah denganku? Menjadi istriku dan menghabiskan sisa hidupmu bersamaku? Menjadi pendamping ketika aku susah maupun senang? Mengurusku saat aku sakit dan menjadi ibu dari anak-anakku kelak?”
Dia melebarkan matanya setelah mendengar ucapanku. Aku tidak pernah menyangkan kalau kata-kataku barusan menyebabkan matanya merah dan berair. Dia… dia terharu.
“Yoona-ah?”
Dia mengangguk kencang lalu memelukku. “Aku mau oppa, aku mau.”
Kulepas pelukannya, kukecup keningnya lalu kupeluk tubuh yang besarnya kurang lebih hanya setengah dari ukuran tubuhku.
Aku memeluk tubuhnya dengan erat seakan takut kehilangan dirinya. Pundaknya amat nyaman walaupun berukuran kecil. Aku memejamkan mataku dan membisikkan kata di telinganya, “gumawo Yoona Horvejkul. Terimakasih, my goddess.”
-END-

Kamis, 03 Maret 2011

Boyfriend (Kim Hyoyeon)

Hyoyeon nampak sibuk sedari tadi. Dia beberapa kali membuka lemari pakaiannya, mengeluarkan beberapa outfit andalannya. Entah sudah berapa kali dia mencoba dan menyocokan pakaiannya namun dia tetap saja merasa ragu dan tidak puas.
Merasa putus asa, dia keluar dari kamarnya dan menghampiri Tiffany berharap gadis itu akan menolongnya.
Sebenarnya Seohyun dan Yoona menawarkan diri mereka untuk menjadi coordi nya hari ini namun niat baik itu harus ditolak mentah-mentah oleh Hyoyeon mengingat selera fashion kedua magnae itu lebih buruk darinya.
“Tiffany, tolong aku!” Hyoyeon berkata dengan tatapan hopeless.
Tiffany tersenyum melihat sahabatnya kemudian menarik Hyoyeon masuk. Tiffany membuka lemarinya.
“Pilihlah. Yang masih terbungkus plastik belum pernah kupakai.”
“Shireo! Aku mau memakai pakaianku sendiri.” tolak Hyoyeon.
Tiffany hanya bisa menhela nafas melihat Hyoyeon yang bersikeras. Akhirnya Hyoyeon menarik Tiffany masuk ke dalam kamarnya dan membiarkan sahabatnya itu memadukkan pakaiannya.
“Sedang apa?” tanya Sooyoung dan Jessica yang lewat di depan kamar Hyoyeon. Bagus! Itu tandanya akan ada 3 fashionista yang akan membantunya.
“Bantu aku memilihkan baju untuk Hyoyeon.” pinta Tiffany.
Setelah kira-kira setengah jam, bahkan dengan bantuan Sooyoung dan Tiffany pun mereka tidak dapat memadukkan baju-baju Hyoyeon.
“Sudahlah, aku menyerah! Tidak heran kalau kau kuberi gelar ‘fashion terrorist’! Bahkan kami bertiga tidak bisa memadukkan baju mu karena semuanya NORAK!” keluh Sooyoung.
“N to the O to the R to the A to the K! NORAK!” ulang Jessica.
“Hei, kalian jangan bergitu! Pakai saja bajuku, lagipula tidak akan ada yang tahu karena baju-baju itu belum pernah kupakai.”
Mendengar ketulusan hati Tiffany serta kekejaman mulut yang telah dilakukan pasangan SooSica membuat Hyoyeon bersedia memakai baju Tiffany.
Tiffany memilihkan sebuah dress diatas lutut berwarna pink dipadukan dengan heels pink setinggi 5cm milik Hyoyeon.
“Kalian tidak akan dance kan?” Tiffany bertanya dengan sedikit khawatir.
“Kau sudah gila? Tentu saja tidak.” Hyoyeon tertawa karena kepolosan Tiffany.
Hyyeon memoles sedikit make-up di wajahnya. Natural saja, sedikit bedak, blush on, eye shadow serta lip gloss berwarna pink.
Rambut cokelat Hyoyeon sengaja diikat keatas sehingga memperlihatkan leher serta tengkuknya.
“Apa tidak sebaiknya kugerai saja?”
“Kalau diurai nanti rambutmu bisa berantakan terkena angin setelah itu kau harus menggunakan sisir dan kaca untuk merapikannya dan itu repot!” Hyoyeon mengangguk mendengar penjelasan Tiffany.
Setelah siap, Hyoyeon memilih tas gucci berwarna putihnya.
“Otte?” Hyoyeon bertanya pada member lain yang tengah berkumpul di ruang tengah.
“Wuuaah… Fashion terrorist kita berubah menjadi miss Korea.” Sunny berseru kaget.
“Onnie, kau cantik sekali. Kalau kau terus begini, dengan tinggi beberapa centi lagi kau pasti akan menggantikanku sebagai image center nya SNSD.” Yoona terharu.
Hyoyeon hanya mengangkat sebelah alisnya mendengar kata-kata Yoona, magnae yang aneh batinnya.
“Sudah siap? Sekarang sudah jam 3.” Tiffany mengingatkan Hyoyeon.
“Aah iya.” Hyoyeon memakai mantel dan kacamata hitamnya lalu keluar dari rumah sebelum semua membernya berseru ‘Hwaiting’ kepadanya.
Hyoyeon turun ke basement, masuk ke dalam mobilnya dan melaju ke kantor SM.
Kau dimana, Hyorenggie?
Sebuah sms masuk. Hyoyeon dengan cepat membalas sms tersebut.
Masih di jalan, kira-kira setengah jam lagi. Kau dimana?
Tidak lama kemudian sebuah sms balasan masuk.
Aku sudah di kantor. Aku tunggu kau di basement ya.
Hyoyeon hanya bisa tersenyum melihatnya. Wajahnya yang sudah pink berubah menjadi merah. Hatinya berdebar kencang. Gugup? Takut? Kelewat senang? Entahlah, tapi yang jelas sekarang dia harus cepat sampai ke kantor.
Hyoyeon membuka sedikit kaca mobilnya kepada security kantor ketika dia sudah tiba. Setelah diperbolehkan masuk, Hyoyeon langsung turun ke basement dan memarkirkan mobilnya. Hyoyeon mengambil handphonenya dan melakukan panggilan.
“Yeobseyo? Aku sudah sampai. Iya, sekarang ada di basement. Di area F-2. Ehm, aku tunggu disini. Bye.” Hyoyeon menutup telponnya dan melihat pantulan dirinya dikaca sekali lagi.
Benar sekali kata-kata Fany, jika rambutnya diikat dia tidak perlu repot-repot dan tentu saja terlihat lebih rapi.
Knock…knock…
Seseorang mengetuk pelan kaca mobil Hyo. Sebuah senyuman tergambar di wajah gadis itu. Dia menurunkan kaca mobilnya dan tadaaa…
“Sudah lama menunggu?” tanya Hyoyeon.
“Ehm, sudah.” lelaki itu berkata dengan manja. Ingin sekali rasanya Hyoyeon mencubit pipi yang digembungkannya itu.
Hyoyeon menaikkan kaca mobilnya lalu keluar dari mobil.”Kenapa kau lama sekali? Macet ya?” pria itu langsung memeluk Hyoyeon dari belakang.
“Hei, bagaimana kalau ada yang lihat?” Hyoyeon berujar panik.
“Biarkan saja!” lelaki itu berkata manja. Hyoyeon membalikkan badannya dan mengusap-usap rambut pria yang ada dihadapannya, ”Aigoo… Uri Yunho-nie punya banyak aegyo sepertinya.”
“Oppa! Seharusnya aku yang bermanja-manja bukannya kau.” Hyoyeon terkekeh.
“Salahmu sendiri kenapa punya pacar manja. Merong~” Yunho menyibirkan lidahnya ke Hyoyeon.
“Andai saja para fans mu bisa melihat sisi dirimu yang ini.” Hyoyeon menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Kau cantik sekali hari ini.” puji Yunho melihat penampilan khusus Hyoyeon.
“Jadi selama ini dimatamu aku tidak cantik?” Hyoyeon menatap Yunho tajam.
“Annya, hanya saja hari ini kau terlihat beda. Apa karena bertemu denganku?” godanya.
“Aigoo…” Hyoyeon memukul pelan pundak Yunho.
“Sudahlah, nanti kita terlambat. Ayo pergi sekarang!” Yunho menarik lembut tangan Hyoyeon dan mereka berdua masuk ke dalam mobil Yunho.
“Kita mau kemana oppa?” tanya Hyoyeon.
“Ketempat spesial.” Yunho mengedipkan mata kanannya ke Hyoyeon, membuat wajah gadis itu semakin bersemu.
Yaah, inilah kisah cinta seorang gadis bernama Hyoyeon. Siapa yang sangka bahwa selama ini dia memiliki kekasih bernama Jung Yunho, idol terseksi di Korea serta leader DBSK yang penuh karisma yang hanya dengan 1 kedipan matanya bisa membuat hari wanita diseluruh Korea luluh, sama seperti Hyoyeon.



-The End-

Sabtu, 26 Februari 2011

Tanpa Judul

“Han soo-kyo, kau gantikan onni mewawancarai ‘Luster’ ya?”

Aku tertegun mendengar ucapan Eun Jin onni yang menurutku sangat tiba-tiba itu. Mewawancarai Luster? Yang benar saja! Aku tidak pandai berbicara pada orang asing! Lagi pula tugasku kan hanya sebagai fotografer!

“Han soo-kyo! Kau masih di sana?”. Onni mengibas-ibaskan tangannya tepat di depan mukaku. Kukumpulkan seluruh kesadaranku yang sempat naik-turun karena ucapan onni. Onni menatapku lama—tatapan yang membuatku sangat risih.

“Kenapa bukan onni? Bukannya onni sudah biasa melakukannya.” Tentu saja aku menolaknya karena pasti aku akan terlihat seperti orang bodoh saat mewawancarai Luster.

“Onni ditugaskan mewawancarai boyband lain. Semua wartawan sudah kebagian tugas masing-masing, tidak ada salahnya kau mencoba.”

Aku bingung. Aku benar-benar dilema. Sebenarnya bisa saja dengan mudah aku mengatakan ‘iya’ lalu aku mengarang cerita tentang wawancaraku dengan Luster. Hhh, terlalu picik bukan?

“Ayolaaah soo-kyo! Lagi pula member ‘Luster’ itu ramah lho!”. Sekali lagi onnie meyakinkan—bahkan lebih terkesan memohon. Aku menyerah.

@@@

Aku menyusuri rumah produksi Luster dengan langkah gontai. Sebetulnya aku masih setengah hati menerima permintaan Eun Jin onni. Tapi, tak apalah sekali-kali terjun ke lapangan! Ah, Luster sekarang ada di mana ya? Bodohnya aku tidak menanyakannya pada onni! Dalam gedung semegah ini bagaimana aku bisa menemukan ‘Luster’?

“Sillyehamnida (permisi), bisa membantuku?” Karena tak tahu arah dan tujuan akhirnya aku nekat bertanya pada orang yang kebetulan berpapasan denganku mungkin saja orang itu asisten ‘Luster’.

“Oh, kebetulan saya asisten ‘Luster’ mari saya antar”. Lucky me! Benar kan? Orang itu asisten ‘Luster’.

“Kamsahamnida (Makasih).”

Luster berada di lantai paling atas sedang menanti kedatangan wartawan yang akan mewawancarainya. Ah, aku gugup sekali. Keringat dingin keluar begitu saja, tiba-tiba suaraku tercekat setelah pintu dibuka dan memperlihatkan semua member ‘Luster’ sedang mengobrol santai. Seketika aku merasa semua mata memandang ke arahku.

“Mianhamnida (maaf), aku wartawan dari Kmagazine yang akan mewawancarai anda.” Aku berusaha bicara senormal mungkin walaupun aku masih merasa ada yang mengganjal. Semua member Luster tersenyum hangat. Rasa gugupku sedikit mengendur.

“YA (Hei)! Kenapa masih di situ? Kami sudah menunggu,” ucap laki-laki berposter tubuh sedang dengan senyuman terus tersungging di bibirnya. Senyum itu membuat barisan giginya yang putih bersih dan tertata rapi terlihat mempesona.

“YA!” Seru laki-laki itu lagi. Kontan kesadaranku kembali seketika. Perlahan aku menghampiri mereka walaupun rasa gugupku belum berkurang.

“Tidak usah gugup begitu, kami sama sepertimu.” Kini laki-laki berwajah innocent yang angkat bicara. Kuamati mereka satu per satu. Kenapa mereka tampan semua ya? Ah—lupakan!

Aku berdehem untuk mengurangi rasa gugupku lalu memulai wawancara. Semakin lama berbicara dengan mereka membuatku merasa nyaman berada di dekat mereka. Benar kata onni, mereka itu orangnya ramah dan sangat asyik untuk diajak ngobrol. Walaupun ada diantara mereka yang berbicara jika ditanya saja selebihnya ia diam. Tidak seperti Lee Sang-Hwa, leader Luster ini sering sekali membuat orang tersenyum karena tingkahnya. Tapi karena sikapnya yang diam dan terkesan dingin malah membuat Choi Hyun Seok terlihat berkarisma. Ah, seandainya aku bisa jadi bagian dari mereka!

“Erm, pertanyaan ini lebih menjurus ke arah pribadi ya. Dengan popularitas yang sudah oppa5 punya, apakah tidak ada niat untuk memiliki seorang kekasih?” Aku menahan napas beberapa saat ketika membaca pertanyaan selanjutnya yang harus aku tanyakan. Ah, kenapa ada pertanyaan seperti ini?

“Haha… tentu saja kami ingin mempunyai seorang kekasih tapi belum menemukan seseorang yang cocok saja. Kami pikir masalah hati akan mengikuti jika kami sudah bisa mengembangkan bakat kami sebagai penyanyi profesional lagi pula kami masih muda dan masih ingin menikmati hidup kami yang seperti ini dulu,” jawab Ji Kyung mantap. Ia adalah pemilik suara tertinggi dalam Luster. Suaranya tingginya nggak nahaaaan…

Semua member mengangguk menyetujui jawaban Ji Kyung. Aku sedikit terkagum mendengar jawabannya. Ya, setidaknya mereka tidak memanfaatkan popularitasnya untuk mempermainkan wanita.

“Tipe ideal seperti apa yang membuat oppa memilih dia sebagai kekasih?”

“Wanita yang berkulit putih dan berbibir pink, hahaha…,” jawab Ji Kyung yakin.

“Wanita yang memiliki rasa percaya diri tinggi,” jawab Yong Bum, si wajah innocent.

“Wanita yang bisa membuatku merasakan perasaan aneh ketika melihat matanya,” jawab Hyun Seok. Ah, Hyun Seok oppa! Setiap wamita pasti ingin menjadi kekasihmu!

“Sebenarnya tidak ada tipe ideal yang pasti untuk wanita-ku karena setiap wanita memiliki daya tarik masing-masing. Aku hanya ingin ia bisa menerimaku apa adanya dan mampu membuatku nyaman di dekatnya walaupun baru pertama bertemu.”

“Jadi maksud hyung cinta pada pandangan pertama begitu? Hahaha…” celetuk Ji Kyung. Tawa semua member Luster membahana. Aku sendiri sedikit tersipu karena ucapan sang leader. Tidak terasa wawancara selesai dengan lancar. Aku merasa waktu terlalu cepat berlalu padahal aku mulai menikmati berbincang-bincang dengan mereka. Aku pamit mohon diri pada mereka. Walaupun singkat aku akan mengingat semua obrolan yang menyenangkan ini. Mereka tidak pernah menganggap diri mereka sebagai idola yang memiliki fans berjibun. Tapi mereka menganggap fans mereka sebagai teman hati mereka. Ah, sebelumnya tidak ada boyband seperti ini. Aku kagum pada kalian Luster.

“Soo kyo!” Tiba-tiba tanganku dicekal seseorang dari belakang ketika aku ingin keluar ruangan itu. Aku berbalik dan menemukan Sang Hwa oppa yang menggambit tanganku kuat. Aku bingung, apa ada yang salah?

“Erm, ada apa oppa?”

Tampak Sang Hwa oppa sedang berpikir lalu mengeluarkan senyum khasnya. “Tidak ada apa-apa, hanya saja tidak adil rasanya kalau kamu bisa mewawancarai kami. Sementara kami tidak bisa mewawancaraimu!”

Aku tertegun berusaha mencerna kata-kata Sang Hwa oppa yang bisa dibilang aneh. Mewawancaraiku? Untuk apa? Memangnya akku artis!

“Ah, oppa yang benar saja! Tidak penting sekali mewawancaraiku!”

“Tapi bagi kami penting, ya kan?”

Sang hwa meminta pendapat member lain dan diberi anggukan oleh mereka. Ada apa ini? Mana ada wartawan diwawancarai oleh artisnya? Ah, dunia sudah terbalik rasanya! Sang hwa menarik tanganku dan membawaku ke tengah-tengah mereka. Poor me?! Or lucky me?

“Ya, Soo kyo sebetulnya kau berasal dari mana? Kenapa matamu tidak sipit seperti kami?” Ji Kyung bertanya dengan gaya seolah-olah dia wartawan professional. Tentu saja aku tidak bisa menjawabnya karena tawaku tiba-tiba meledak melihat tingkah Ji Kyung dan Sang hwa oppa.

“Soo kyo jawab!” perintah Hyun seok. Entah kenapa, mendengar perintahnya itu refleks membuatku menjawab pertanyaan mereka.

“Tentu saja mataku berbeda dengan kalian karena aku orang Indonesia!”

“Kenapa bahasa Koreamu fasih sekali?” tanya Sang hwa penasaran.

“Karena aku sudah lama tinggal di Korea. Aku belajar di sini sambil kerja part time sebagai fotografer.”

Tampak mereka mengangguk-angguk puas. Lalu Yong bum bertanya lagi dengan pertanyaan yang lebih pribadi.

“Kau sudah punya pacar?”

“Mwo (apa) ?” Saking kagetnya aku hanya bisa mengatakan itu. Kemudian Yong bum mengulang pertanyaannya lagi. Aku tidak bisa mengelak untuk tidak menjawab pertanyaan.

“Belum. Belum ada laki-laki yang bisa membuatku selalu tersenyum jika ada didekatnya,” jawabku sekenanya.

“Kalau begitu jika aku bisa membuatmu tersenyum selama ada didekatku, apa aku bisa menjadi lelakimu?” tanya Sang hwa tiba-tiba. Lidahku rasanya kelu. Tenggorokanku tercekat. Aku ingin mengeluarkan kata-kata tapi malah angin yang keluar. Ucapan Sanghwa oppa itu benar atau hanya guyonan?

-end-
Tulisan apa pula ituu? =D
Gaje lagi... gaje lagi...

Jangan salahkan aku.

Aku begini bukan mauku
Ini semua bukan inginku
Tak terbanyang dalam benak ini
Tak berharap semuakan terjadi

Aku terjebak dalam kelamnya dunia
Tersesat di kegelapan
Terjerumus dalam lembah nista
Yang tak terfikir oleh semua

Semua hanya bisa menyalahkan
Semua hanya bisa mencemooh
Tanpa mereka tahu alasannya
Tanpa mereka pedulikan aku

Aku begini karena semua
Semua yang ku sayang pergi
Campakkan ku sendiri disini
Abaikan kasih sayangnya

Jangan semua salahkan ku
Jangan melihat dari satu sisi
Lihat aku yang lemah
Disini termenung sendiri

Ingin ku putar waktu
Mengharap Ampunan Nya
Tak ingin mengecewakan mereka
Semua ini kebodohan ku

Tips Mengganti Template

Pada saat blogger diluncurkan pertama kali untuk mengganti template anda harus belajar terlebih dahulu kode-kode HTML. Pengalaman pertama kali belajar mengganti template yang saya rasakan sangat sulit, karena memang saya adalah pemula. Dibutuhkan ketelatenan untuk mempelajarinya. Tetapi justru ketika kita mau belajar akan bermanfaat banyak sekali. Tidak hanya untuk mengganti template, tetapi untuk menyisipkan script atau apapun dapat anda lakukan untuk mempercantik blog anda. Apalagi template yang disediakan oleh blogger adalah template standar.
Namun kini, anda tidak lagi bersusah-susah untuk mempelajarinya secara detail (walaupun tetap harus dimengerti) karena sudah banyak situs yang menyediakan template jadi. Anda tinggal memasukkannya saja.
Untuk langkah mengganti template yaitu :

1.Carilah situs penyedia template gratis di internet (diakhir postingan saya akan berikan alamatnya kepada anda).
2.Jika anda sudah menemukan extract terlebih dahulu (biasanya file berbentuk zip) ke dalam computer anda.
3.Lalu klik tab Template pada jendela blog, hasilnya akan tampak jendela fungsi Edit Current berisi susunan tag HTML (Kode pemrogaman halaman web) blog anda.
4.Sebelum mengganti template lama dengan yang baru, ada dua hal yang harus anda perhatikan :
a.Apabila anda mengubah tag html dengan template yang baru maka segala aksesoris atau perubahan yang telah anda lakukan pada tag html sebelumnya akan hilang.
b.Jika itu yang terjadi, maka backup dulu tag html yang lama di notepad atau word, jika anda sewaktu-waktu ingin mengembalikan seperti semula bisa langsung memakainya kembali.
5.Jika sudah anda backup, klik tombol
6.Setelah itu klik tombol browse untuk mencari dokumen tag html yang baru, kemudian upload.
7.Biasanya setelah selesai upload, akan muncul tulisan dan gambar seperti dibawah ini. Jangan kawatir. Klik tombol “Confirm & Save”
8.Setelah selesai lihat blog anda, anda akan menemukan tampilan lain dari blog milik anda.

Dibawah ini daftar situs yang menyediakan template untuk Blogger :
1.www.blogger-templates.blogspot.com
2.www.blogskins.com
3.www.btemplates.com (saya rekomendasikan untuk anda karena banyak pilihan disana)
Selain 3 daftar situs diatas, anda dapat mencari sendiri di internet.

Tips Menulis Cerpen

Menulis cerpen biasanya merupakan salah satu “jalan pintas” yang paling sering digunakan seseorang untuk merintis jalan menjadi seorang penulis(bener ga??)Tapi biasanya ada orang yang mengurungkan niatnya untuk jadi seorang penulis cuma karena bingung atau ngga tau gimana cara nulis cerpen??gimana nulis awal atau pembukaannya??berbagai pertanyaan pun muncul dari mereka yang ingin memulai nulis cerpen(gue juga pernah mikir gitu siih tapii pass lagii nganggur nyoba googling tentang cara nuliss cerpen akhiirnya ketemu juga deh dan jadii pendorong buat nuliis cerpen lagii )


Berikut ini ada "30 tips nulis cerpen bergizi" ala mas Budi Maryono, yang "diolah" dari buku karyanya "Cara Keren Nulis Cerpen". Menu ini pastilah akan menambah "cita rasa" cerpenmu sehingga terasa "lebih gurih dan renyah".... Nah, selamat bacaaaaa :)

Tips Menulis Cerpen

1. "Teori generik": kalau mau nulis, ya nulis saja.hehe.. :D

2. Kalo udah kaya kosa-kata, nulis hanya soal keterampilan.

3. Pass lagi santai dari kerja keras nulis sebuah cerita, sangat mungkin ide baru muncul atau malah bermunculan.

4. Sastra ngga hadir dari atau di ruang kosong.

5. Kenyataan dalam cerita adalah kenyataan khayalan. Dengan kata lain, masuk akal di dunia fiksi bisa beda dari masuk akal di dunia nyata.(ngerti??)

6. Jadi pengarang pasti "sibuk dalam diam".(beneeer banget.. :D)

7. Membaca adalah salah satu cara mengasah mata pengarang. Karena sebagai penulis, kita mesti kaya kosakata.(yo'iii)

8. Simpati dan empati itulah yang bikin "mata pengarang" kita kian tajam.

9. Biar setting tampak nyata, ya harus detail.

10. Cara ngungkapin tokoh (alias penokohan) dalam cerita:
a. Paparin ciri-ciri fisik.
b. Melalui dialog.
c. Eksplor lingkungan tempat dia tinggal.
d. Temukan tokoh unik di sekitar kita.

11. Selain sudut pandang "aku" dan "dia", kita juga bisa ambil sudut si "maha-tahu". Ngga haram loh kalo pengarang tahu segalanya.

12. Bahasa bekerja di pusat pikiran.

13. Biar cerita kita nggak lompat-lompat, biasakan "bermain logika". Caranya, amati dan pelajari "hukum sebab-akibat".

14. Sebelum nulis, banyak pengarang yang membuat alur (rangkaian peristiwa) dalam bentuk outline.

15. Penutup yang terbuka tuh sama aja dengan ending yang gantung.

16. Contoh cerita yang "beralur sempurna":
a. Awalan
b. Pertikaian (konflik)
c. Puncak
d. Peleraian
e. Penutup


17. Cara membuat judul: ambil nama tokoh, tempat, atau inti cerita ajah.

18. Judul adalah pintu gerbang cerita. Jadi, alinea pertama adalah alinea pertaruhan.

19. Gue lebih suka bercerita aja. Tema, biar nempel dengan sendirinya. Ngga perlu dirancang sejak awal.

20. Teori nulis cerita anak: yang terpanjang, 12 kata.

21. Belajar tentang tata bahasa baku (seperti Ejaan Yang Disempurnakan, biasa disingkat EYD) itu sangat membantu.

22. Ciri bahasa untuk cerpen remaja:
a. Sederhana.
b. Tidak sok aneh-aneh.
c. "Berdaya" (lincah penuh semangat, bahkan kalau bisa slenge'in ajah sekalian).
d. Jangan lupa, humor!

23. Meniru adalah salah satu jalan untuk menjadi. Meniru, bukan menjiplak!!!

24. Biar ada motivasi nulis, tetapkan target: begitu selesai nulis, kirim ke koran atau majalah! Setelah itu? Menulis dan menulis lagi.

25. Kuncinya: dalam proses mematangkan diri, jangan pernah berhenti belajar dan mencoba gaya lain.

26. Cari atau sediakan waktu khusus dan waktu terbaik untuk menulis, kalau kita memang serius mau jadi penulis.

27. Kalau mau menulis di suatu media, ya pelajari tulisan yang pernah dimuat di media tersebut.

28. Kurang puas itu wajar, tak ada hubungannya dengan penulis pemula.

29. Pemuatan hanya titik kecil dalam perjalanan panjang kepenulisan. Pemuatan hanya efek samping. Nah, biar tidak terjebak tujuan pendek, dari sekedar dimuat, ubahlah nawaitu (niat)-nya jadi "berbagi dengan banyak orang".

30. Parameter keberhasilan tulisan:
a. Mewujud atau lahir dari kesungguhan.
b. Jadi sumber inspirasi dan bermanfaat bagi orang lain.

Siwon & Yunho Hyung punya banyk kesamaan

Pada tanggal 15 Februari, TVXQ mampir di SBS ‘Strong Heart’ dan berbagi dengan berbagai cerita yang menarik sejak debut mereka.
Changmin menyatakan, “Super Junior Choi Siwon dan Yunho-hyung memiliki banyak kesamaan dalam kebiasaan sehari-hari mereka. Siwon suka membaca koran bahasa Inggris setelah dia bangun di pagi hari, namun Yunho-hyung akan duduk di depan komputer dengan satu kaki ke atas, melihat berita Ekonomi hari ini. “
Ia berkata lagi “Jika Siwon adalah CEO dari sebuah perusahaan yang memegang aset besar, maka Yunho-hyung akan menjadi pemegang perusahaan di daerah setempat.
Lee Seung Gi lalu bertanya pada Changmin “Apakah kehidupan Yunho seperti sebuah drama?” Changmin menjawab “Aku tidak bisa bilang ini seperti drama, tapi lebih mirip sebuah sitcom”
Changmin juga mengungkapkan pertama kali bertemu Yunho, Yunho tidak benar-benar dekat dengan siapa pun karena sikap dingin nya. Awalnya saat di asrama Yunho sering mengajak Changmin ke ruang tamu dan membuatnya mendengarkan lagu Dana dan ia akan menjadi rapper dan langsung ngedance .Tidak hanya itu, kadang Yunho juga menyeret peserta lain untuk mendengarkan juga.
Setelah itu, Yunho memamerkan triknya yang dikenal ’4-leaf clover tongue’ untuk semua orang, dan membuat semua terkejut sorak sorai dari para tamu. Changmin bercanda dengan mengatakan, “Melihat lidah seseorang seperti itu benar-benar aneh.”

Hacker Tidak Sama dengan Cracker!!

Menurut Wikipedia hacker atau peretas itu adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya bila menginginkan, bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama keamanan. Intinya hacker itu adalah orang yang sangat ahli dalam bidang komputer, orang yang mendalami komputer secara mendetail. Positif kan? Hacker = pembuat. Ia yang membantu atau memberi tahu adanya celah atau kesalahan yang fatal dalam sistem keamanan yang Programer buat.

Dimana negatifnya coba? ini nihhh... salah kaprah banget! Banyak orang yang menganggap hacker itu cracker, orang yang berusaha untuk merusak program, memaknai algoritma yang Programer buat dan merusak sistem untuk bertujuan Kepuasaan tanpa membantu Programer memecahkan masalah. Cracker = Perusak! Tukang bobol privacy orang! See? Hacker dan Cracker BEDA!

Well, awal-awal juga aku nyebut 'pembobol' itu hacker. Tapi setelah terjun bebas ke dunia per-blog-an, baru aku ngerti dan miris banget sama kesalahpahaman masyarakat luas. Hacker itu positif dan aku pengen jadi hacker sejati yang ahli dalam bidang IT, bisa memanfaatkannya ke jalan yang bener... cieilaaaaaaaaaa
Buat para master, senior-senior semuaaa maaf kalau aku sok tau atau apaaa.. mohon dikasih pencerahan kalo ada kata-kataku yang salah, mohon ditambahkan kalo kurang lengkap maklum aku ini masih belum terlalu ngerti soal beginian... hehehhe...

Jumat, 25 Februari 2011

Fakta Tentang Sm*sh

Yaaaaa lagi dan lagi masih tentang Sm*sh, boyband Indonesia yang lagi banyak digandrungi sama kaum muda. Terutama yang cewek-cewek kebanyakan demen sama sm*sh. Walaupun ada juga sih yang mandang mereka sebelah mata gara-gara mereka 'korea banget!'. Yaaa itu mah udah biasa kan? ada yang suka, ya harus siap juga ada yang bencinya.
Fakta Tentang Sm*sh
Langsung aja deh, ini aku mau nambahin info buat Sm*shblast tentang fakta-fakta sm*sh.
Cekidoot.. :D

•SM*SH itu kepanjangan dari Seven Man as Seven Heroes. Banyak yang bilang Six Man as Six Heroes, itu salah banget ya. hehe

•SM*SH terdiri dari 7 orang cowok yang berdomisili di Bandung kecuali Morgan

•Rafael adalah personel tertua dibandingkan dengan personel yang lain, sedangkan Ilham adalah personil termuda.

•Ilham dan Reza merupakan saudara kandung dung dung dung. Reza kakaknya, dan Ilham adiknya.

•Morgan memiliki background entertaiment sebagai model di platinvm agency.

•Rangga adalah seorang pecinta kucing. Nama kucing yang pernah dia sebut itu Tinkerbell sama Bento.

•Menurut personil lain, nih. Ternyata Dicky itu yang paling sering salah pas lagi latihan.

•Ini juga kata personil lain ya, Rangga itu yang paling sering ngaret alias terlambat terus lama dandan. Haha.

•Bisma adalah crew dari bboy di Bandung, kalo gak salah namanya DawnSquad.

•Sebelum gabung di SM*SH, Bisma pernah ikut ajang battle dance di TV swasta.

•Dicky, Ilham dan Reza satu grup dance waktu event dance bareng Cinta Laura.

•Lagu SM*SH – I Heart You itu ternyata dulunya adalah theme song dari OZRadio Bandung.

•Katanya nih, Morgan suka sama ular.

•Dulu Bisma pernah dikerjain temennya yang bilang ke salah satu Belibers luar negeri, kalo Bisma itu mirip Justin Bieber dan hasilnya Belibers itu ngamuk parah. Haha

•Bisma punya peliharaan monyet, namanya Odoth.

•Rangga dan Bisma udah kenal sebelum tergabung di SM*SH.

•Poppy Sovia adalah salah satu artis yang diidolakan sama Bisma, bahkan dia pengen punya cewek yang mirip sama Poppy Sovia alias KW supernya jedukin kepala ke dinding.

•Di MV mereka, Dicky dan Bisma sama-sama yang berambut blonde dan berbehel.

•Di MV mereka sebenarnya hanya ada 6 personel, dan katanya saat itu Rafael sedang sakit, sehingga gak bisa ikutan bikin MV. Tapi, faktanya di detik 00.39 terdapat 7 personel, dan disana ada Rafael.

•Bisma bilang kalo pipinya Rangga itu pipi bakso.

•Desas desusnya, anak-anak SM*SH sering mejengnya di PVJ Bandung.

•Bisma menyebut dirinya dengan Mamang karena ahli dalam Bahasa Sunda.

•Dan juga, Bisma memanggil dirinya dengan Zombie karena kebiasaan tidur pada pagi hari. Katanya sih dia insomnia gitu.

•Morgan dipanggil oleh member lain dengan Ogan.

•Nama panggilan Reza adalah Eca, sedangkan Bisma dengan Ima dan Rafel oleh cocoh (maksudnya koko gitu kali ya? hehe)

•Hanya Reza, Dicky dan Ilham yang masih berstatus sebagai siwa SMA.

•Saat ulangtahun Rafael, Bisma dan Rangga sengaja mengerjai Rafael dengan pura-pura berantem.

•SM*SH pertama kali debut di Inbox.

•Reza dan Bisma adalah main Rapper.

•Ilham katanya takut sama badut.

•Reza katanya juga nih takut sama yang berunsur hantu-hantu gitu.

•Ternyata Reza dan Ilham kurang fasih berbahasa Sunda, karena mereka bukan berasal dari Sunda.

•Sebelum dengan SM*SH, Rangga tergabung di Elva singer sejak SMA.

•Bisma bisa dibilang personel yang paling banyak makan dibandingkan yang lain.

•Rafael satu-satunya member yang twitternya di protect.

•Rafael suka banget sama coklat.

•Anak-anak SM*SH bilang kalo Rafael adalah personil export dari Garut.

•Dulunya Rafael adalah vokalis dari Cola Float Band.

•Rafael adalah salah satu dancer dari VOGUE

•Seven Man as Sevem Heroes dimaksudkan adalah mereka ingin menginspirasikan anak muda untuk berkarya positif.

•Background video klip SM*SH berwarna putih karena mereka ingin memberikan kesan fresh dan bersih karena mereka masih baru.

•Warna kesukaan Morgan adalah hitam, sedangkan Bisma hitam dan merah, Reza putih, Rangga biru, Rafael coklat


Ok, segitu dulu deh fakta-fakta tentang sm*sh. Nanti disambung lagi sama postingan tentang sm*sh berikutnya.. :)

Kamis, 24 Februari 2011

Badai Matahari 2012, Puncak Aktivitas Pusat Tata Surya

Sampai saat ini pembuktian atas prediksi terjadinya kiamat di tahun 2012 sebagaimana diramalkan oleh Mama Lauren atau Mama Laurent dan kalender bangsa maya masih menjadi fenomena. Walaupun sempat sedikit terpuaskan rasa penasaran akan bagaimana kejadian kiamat 2012 saat menyaksikan akhir jaman akibat badai matahari versi hollywood 2012 the Movie, tetap saja kita meragukan kebenarannya karena belum didukung secara ilmiah dan logis. Isu seputar ramalan kiamat 2012 juga dibantah NASA sebagai badan internasional yang dianggap dapat meredakan derasnya informasi seputar doomsday ini.

Namun demikian, berikut ini ada artikel menarik seputar kegiatan Matahari yang ternyata secara keilmuan memang akan mencapai puncaknya di tahun dua ribu dua belas. Benarkah ini menjadi bukti terwujudnya ramalan mama lauren tentang kiamat 2012? Silahkan disimpulkan sendiri ya sobat.
Surya
Puncak aktivitas matahari yang diperkirakan akan terjadi pada 2012, disebutkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dapat menimbulkan badai matahari.

Profesor riset astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, memperkirakan puncak aktivitas pusat tata surya kita, yaitu matahari, akan terjadi antara tahun 2012 hingga 2013.

"Badai matahari merupakan dampak dari puncak aktivitas matahari. Dampak terburuk dari fenomena ini adalah terganggunya teknologi satelit, komunikasi, navigasi dan induksi trafo listrik," kata Thomas saat dihubungi okezone

Namun menurut Thomas hal itu sangat normal sebagai bagian dari siklus puncak aktivitas matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali. Meski perlu diwaspadai, badai itu tidak sampai menghancurkan bumi. Dampak badai matahari yang paling terasa adalah perubahan iklim yang ekstrem.
Badai Matahari 2012, Puncak Aktivitas Pusat Tata Surya
"Biasanya terjadi perubahan suhu ekstrem di bumi belahan utara. Di duga, perubahan cuaca yang ekstrem akhir-akhir ini merupakan dampak dari aktivitas minimum matahari yang diperkirakan berlangsung pada 2006 hingga 2007. Namun nyatanya aktivitas minimum ini terus berlanjut hingga 2009," terang Thomas.

Sebelumnya, Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun juga pernah menyebutkan bahwa perkiraan akan datangnya kiamat pada 2012, faktanya merupakan fenomena alami berupa aktivitas maksimal matahari yang rutin terjadi secara berkala setiap 11 tahun sekali.

"Secara sederhana, para astronom menggambarkannya sebagai aktivitas kekuatan gravitasi matahari yang sangat kuat dan setiap 11 tahun sekali perilakunya meningkat. Saat tarik menarik gravitasi demikian kuat dan tidak tertahankan lagi, hal ini akan menyebabkan ledakan hidrogen," kata Adi beberapa waktu lalu.

Puncak aktivitas matahari melontarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi, dan radiasi gelombang elektromagnetik. Lontaran partikel dan radiasi yang mengarah ke bumi akan mempengaruhi lapisan atmosfer, sistem teknologi, serta aktivitas manusia di antariksa dan bumi.

Fakta-Fakta unik tentang Super Junior

1. Ciuman pertama leeteuk itu di box telepon umum dan saat itu sedang hujan di malam hari . so sweet~~Kyaaakkk
2.Saat masih menjadi trainee banyak banget yang ngga berani ngedeketin Heechul karna sosoknya yang katanya nyeremin tapi hanya Jessica yang berani deketin dia. Nah, jadi Heechul sering mengaku klo dia dan Jessica adalah kembar.
3. Alesan KiBum masuk suju!! What? Saat di amerika pas Kibum pulang sekolah lagi dengerin lagu sambil dance lalu salah satu org dari SM melihat kibum dan akhirnya kibum pun ikut audisi dan berhasil.wEW
4. Leeteuk pernah gag sengaja kentut di sukira dan gag mau ngaku dan akhirnya ketahuan sama kangin.LOL!!
5. Kesan ciuman pertama kyuhyun adalah “bibirnya basah” wew ==’ *hehe,, yang masih di bawah umur maap*
6. Leeteuk ingin menikah dengan elf dan leeteuk berjanji akan mengundang smua elf . *Yang ini gue tau,soalnya Leeteuk pernah bilang ndiri*
7.Impian aneh Sungmin adalah ingin pergi jauh dan ingin tinggal di pulau yang gag berpenghuni
8. Sngmin ingin cepat2 menikah dan mempunyai banyak anak
9. Sungmin pernah 2 kali kehilangan dompetnya. dompet pertama gag di ketemuin , tpi dompet kedua di balikin oleh seseorang. bruntung tuh yg nemuin dompetnya sungmin. kekekek~
10. Kyuhyun gag jago masak tapi suka makan, Leeteuk sama Kangin pernah frustasi karena ngajarin Kyuhyun masak tapi gag bisa-bisa.
11. kyuhyun terkaya ke 3 di anggota suju setelah siwon yang pertama dan sungmin ya ke 2 $.$
12. kyuhyun jago matematika dan selalu mengerjakan soal-soal matematika untuk mengisi waktu luang.
13.Eunhyuk punya banyak fans di Paris!! Eunhyuk sangat menyukai Dragonball. Dia mempunyai botol airnya dan semua seri manga lengkap.
14.Sungmin adalah orang yang mengajarkan Sunny ‘SNSD’ main gitar. Saat bersama Sunny dan Sungmin sering tanding main game.
15. Kyuhyun kalau ketawa susah berhentinya dan bisa sakit perut sendiri gara-gara dia cape katawa dan kalo udah beberap menit berhenti Kyuhyun pasti akan ketawa lagi ,Kyuhyun juga suka main starcraft
16.Dulu Eunhyuk paling gag deket sama hangeng, soalnya Hangeng bilang kalo Eunhyuk ngomong cepet banget, kaya kereta ekspress yang remnya rusak, jadi Hangeng ribet ngertinya. Kalo Eunhyuk nanya “Apa?”. Hangeng jadi tambah kesel
17.Ryeowook engga pernah mau bawa payung dan dia bisa tidur selama 18 jam sehari kalo engga ada jadwal, walaupun gampang banget nangis ternyata Ryewook peminum terberat ke 4 dari 13 anggota
18. Yesung paling demen ama Musim gugur, dia bermimpi mau ke kanada.
19 Ki Bum suka kucing, kelinci, dan jeruk
tapi engga suka apel, tikus, musim panas, musim gugur, dan angka 9.
20. Kangin dengan percaya dirinya bilang kalo dia pria paling tampan No,1 di Korea. Terus walau dia sering emosional tapi sebenarnya di orang yang berhati hangat dan bikin orang kangen.
21. Warna favorit Shindong itu Ungu, dia pingin banget punya mobil sport, dijuluki tedy bear super junior.
22. Si Won sering disebut bodyguard nya Suju,karena pernah megang sabuk hitam taekwondo
23. Donghae akan tersipu malu kalo dipanggil pangeran, suka banget ama anak kecil dan anak anjing.
24.Saat masih ada Hangeng dan ketika giliran Donghae cuci piring, dia akan bilang “Hyung, ayo kita bermain (untuk memutuskan siapa yang akan mencuci).” Pada akhirnya Hangeng kalah dan menangis dengan menyedihkan, “Padahal aku yang sudah memasak makanannya!”
25.Leeteuk seneng banget nyari tempat enak buat tidur. Kata member suju, kalau Leeteuk udah mulai mondar-mandir, berarti dia lagi nyari tempat yang enak buat tidur.
25.Eunhyuk pernah bercanda bilang kalau dia seganteng Wonbin. Kalau dia ketawa gusinya terlihat persis seperti Wonbin. Saat pertama berkenalan dengan Hangeng,Eunhyuk bilang namanya Wonbin. Karena hangeng engga tahu apa-apa tentang seleb Korea saat itu. Selama berminggu-minggu dia memanggil eunhyuk dengan nama Wonbin.
26.Leeteuk sama kayak Eunhyuk suka sama stroberry. Tapi kalo Eunhyuk suka Susu Stroberry, Leeteuk lebih suka jusnya.
27.Dengan bangga Eunhyuk bilan bahwa dia udah tampil di tv pada tahun 1992, waktu itu dia ama bapaknya jalan2 liat matahari terbit terus tertangkap oleh kamera, eh terusnya malah disiarin di tv show,dan sejak itu dia pamer,,
28.Waktu muda, Donghae selalu memencet bell rumah tetangga setiap hari sehabis pulang sekolah, dia selalu kabur, suatu hari dia pernah tertangkap dan akhirnya dipukul oleh tetangganya.
29.Ryeowook yang polos pernah bilang bahwa dia selalu suka memasak untuk hyungnya kapan saja.
Lalu, Donghae pulang tengah malam setelah latihan SM-nya, lalu dia membangunkan Ryeowook yang lagi tidur dan bilang, “Bangun dan masaklah untukku.”
Ryeowook menajdi terganggu dan bilang “Hyung, kenapa kamu seperti ini? Aku sedang tidur, aku bukan tukang masak.”
Donghae dengan tampang polos, “Kenapa tidak? Kamu selalu bilang kamu yang selalu memasak, jadi aku bangunin kamu, bukannya kamu selalu bilang seperti itu sebelumnya? Kalau begitu, aku tidak akan lagi membangunkanmu lagi nantinya.”
Ryeowook lalu bilang, “Baiklah, Aku masak untuk Hyung.”
30. Film favorite Kyuhyun : “ The Constitution of Crime ” & “ Romeo & Juliet ”. Alat musik favorit Kyuhyun : clarinet *LAH mirip ama squidward..
31.Tempat andalan untuk menyimpan uang adalah dispenser… ( ya ampun.. kaya gak ada tempat yang lain ja.. )
32. Donghae mudah sekali menangis… apalagi kalau udah ngomongin ayahnya.. dia juga sering nangis kalau sedang menelepon keluarganya
33. Kalau ada yang bilang Donghae pendek… donghae cepat-cepat pergi online buat dapetin cara buat nambahin tinggi badan dan banyak-banyak minum susu
34.Kibum bisa nangis dalam waktu 1 menit kalau semuanya pada ngediemin dia.
35.Saat yesung SMA hobi dia nyanyi sampai-sampai dia rela di musim panas gak jajan es selama berbulan-bulan karena dia sedang mengumpulkan uang untuk membeli sebuah radio. Tapi setelah membeli radio, dia malah malas belajar dan nilainya turun akhirnya mamanya Yesung membuang radio tersebut hingga Yesung nangis-nangis dan mau kabur dari rumah.
36. 3 orang dengan penghasilan terbesar di Suju : Heechul,Leeteuk,dan Shindong (itu kalau berdasarkan penghasilan sendiri). Jika berdasarkan penghasilan orang tua, Siwon, Sungmin, dan Kyuhyun
37.Sungmin paling suka ngabisin harinya sendirian, tapi kalo disuruh milih sama siapa dia pengen ngabisin hari, dai milih Eunhyuk. Tapi kalo dia udah punya pacar, dia bakalan milih pacarnya itu. Sungmin bilang kalau dia punya pacar, pacarnya itu gak boleh sedih, gak boleh sakit dan harus selalu gembira.
38.Tempat andalan Donghae untuk menyimpan uang adalah di Dispenser.Donghae selalu pake silver bracelet pemberian ibunya. makanya ngga pernah dilepas sampe sekarang.
38. Dimember Suju yang paling sering ngorok Shindong dan Donghae langsung kabur kalo Shindong ngorok.
39.Yesung pernah berbicara 2 jam nonstop di sebuah acara. Alhasil bagiannya dipotong 90%. wkwkwk
40. Makanan favorit Eunhyuk adalah Pisang makannya dia di panggil Monkey.
41. Sampai sekarang Donghae masih bingung kenapa namanya Donghae tapi walau gitu dia tetap nulis namanya ‘Donghae’
42.Waktu di jepang, para anggota lain beli es cream, tapi Eunhyuk malah beli banyak permen, semuanya bilang jangan dihabiskan semua permen nya.. Tapi Akhirnya permen itu di habisin sendiri ama Eunhyuk.
43. Donghae selalu bingung kenapa semua orang senang menerima tanda tangannya dan orang itu akan bilang ‘makasi’h dan donghae kadang bingung tapi tetap bilang ‘terima kasih kembali’
44. Kata-kata paling aneh yang pernah ditulis Heechul :”Aku ingin punya badan seperti Siwon dan pergi ke Gereja dengannya, Jadi orang pendiam, Berhenti ngajarain Hangeng bahasa Jorok, Mengoperasi plastik lipatan dimata, Memberi makan Hee Bum (kucingku)tepat waktu, Berhenti nari ala girl Band dan Diet.” tapi sampai sekarang dia engga ngebuktiin itu,, terutama nari ala girl band.
45. Shindong pernah nyapa ELF di Indonesia dengan twitternya dan dia nulis ‘ELF Indonesia’ dan ‘Cinta Shindong’ dan banyak yang mikir dia pasti pake google translate
46.Yesung saat makan,sering megangin sumpit sambil mengangkat pinggir makanan, Kalau Tidur sungmin suka pindah dari satu kasur ke kasur personil lain.
47. Semua orang tahu kalo Kangin kalo marah serem banget, tapi dasar Kyuhyun gokil, dialah satu2 nya orang yang berani ngerjain Kangin.
48. Karena engga punya duit dan bawa dompet, Leeteuk pernah minta diskon sama tukang tol..
49. Donghae paling takut gelap dan takut sendirian makanya dia engga pernah matiin lampu saat tidur.
50.Pas ditanya kapan heechul mrasa sakit hati , dia menjawab ktika putus ama pacarnya. Heechul udah lama ninggalin rokok. Heechul bilang , cinta adalah sesuatu yg unik krna bisa meluluhkan hati yg beku dan Nanti kalau menikah , Heechul pengen puna 2 anak aja, haha *ikutan program KB*

Fakta - Fakta unik tntang Girls Generation

1. Member yang paling banyak punya tindik adalah Hyoyeon (14 ditelingga dan 1 dimulut) setelah itu menyusul Taeyeon dan Tiffany .

2. Taeyeon kalo ngigau suka nge DJ. Para member SNSD pernah ngebohongin Tiffany tentang sup kambing Korea yang klo arti katanya diterjemahin satu-satu berarti Sup empat besi. Dan mereka semua berusaha menyakinkan Tiffany kalo besi itu bisa dimakan, membuat Tiffany bingung, Tiffany bener2 mikir saat itu apa besi beneran bisa dimakan,

3. Juru masak SND salah satunya ialah Taecyoan. Terus Taeyeon jugag gag gampang takut ama kisah-kisah hantu dan supranatural.

4. Taeyeon pernah melarikan diri saat masa Trainee SM karena stress

5. Kebiasaan aneh sang Leader Taecyeon adalah meraba-raba pantatnya Yuri, Tiffany, dan Kara’s Nicole

6. Jessica itu gag bisa masak sama sekali..

7. Sanking hoby tidur.. Jessica kalau tidur bisa 12 jam . Jessica bisa tertidur sambil berdiri, dia juga bisa ketiduran saat syuting .Yuri juga pernah lagi curhat ke Jeesica dan di buat sampe bengong karena dia jadi ngomong sendiri gara2 si Jessica tidur. Jessica juga sering menghilang saat teman2nya sedang syuting dan saat camera nge-shoot ternyata dia lagi tidur. ASTAGA,.

8. Sunny punya julukan sebagai ratu Aigyo tapi juga menerima julakan Best babysitter

9. Member SNSD yang paling sering melakukan kesalahan saat perform adalah Yuri, Tiffany dan Sunny, tapi kayaknya Tiffany yang keseringan apes coz tiap ngelakuin kesalahan camera sedang fokus ke dia.

10. Gag tahu kenapa Sunny benci sama nama sebenarnya (Lee SoonKyu)..

11. Tiffany member yang kontrovesial, karena keterusterangannya ..

12. Tiffany anti sama serangga tapi terkenal dengan eye-smilenya…

13.Seohyun bisa liat kartun/anime sampe jam 2 pagi. Seohyun suka banget menempelkan stiker kodok keseluruh ruangan termasuk ke barang2 milik member yang lain. Salah satu koki terbaik SNSD bersama Taeyeon.

14. Yuri pinter banget ama YOGA dan mempunyai bentuk tubuh paling indah di SNSD.

15. Sooyoung member snsd yg paling tinggi.. dan bisa makan sampai 8 kali sehari tapi nggak gemuk-gemuk

16. Seohyun suka maen Piano..sangat cinta sama Keroro dan sangat baik ketika ia menirukan suara keroro..member SNSD yg paling sabar. 17. Kalau kamu ngetik “funny image” di sitenya Naver, 3 halaman pertama semuanya penuh dengan foto Jessica

18. Sebelum debut, SM pernah meminta dengan sangat kepada Yoona, “Tolong bersikaplah layaknya perempuan”. Salah satu kejahilan Yoona, dia pernah membangunkan Yuri tengah malam hanya untuk nunjukin kaki ayam, dan ntu bikin Yuri BT.

19. Sunny pernah jadi pengungsi perang [Gulf War] di Kuwait, jadi sampai sekarang Sunny takut sama kembang api .

20. Skuter pink yang dipakai Tiffany untuk MV [Into The New World] sebenarnya miliknya Shindong, Super Junior. Shindong mengeluarkan biaya $1,000 untuk modifikasi skuter tersebut, tapi akhirnya menjualnya setelah disetujui oleh para member SuJu lainnya . * Aduu,Shindong make Skuter Pink ?? *

21. Menurut manajer SNSD, biaya makan SNSD melebihi biaya makan Super Junior (hah? SNSD kan cuma 9 orang?? SuJu ada 13?? Kok bisa getuu?? ^^)

22. Yuri pernah tidak sengaja bertemu dengan seorang teman SDnya di depan gedung SM dan bertanya padanya, ‘Apa yang kau lakukan di sini?’. Ternyata teman Yuri adalah fans Seohyun.

23. Taeyeon bertumbuh sebanyak 13cm sejak kelas 6 SD.

24. Kalau Yuri lagi marah, dia akan masuk ke kamarnya dan menuliskan kata-kata yang ingin diucapkannya, kemudian kembali keluar. Kalau ada yang mengucapkan sesuatu yang tidak disangkanya, Yuri akan bilang, ‘Tunggu sebentar’, kemudian balik lagi ke kamar, menulis lagi, lalu keluar kamar lagi begitu seterusnya

25. Tiffany pernah bergabung sebagai member di fancafe Taeyeon, tapi kemudian dikeluarkan karena tidak mengikuti peraturan fancafe tersebut

26. Waktu konser SM, SNSD pernah tampil membawakan lagunya Park Jiyoon, [Adult Ceremony]. Ketika para member SuJu berkomentar bahwa Seohyun tampak seksi, ntah kenapa maknae langsung menangis. Akhirnya Yoona memarahi para member SuJu,,

27. Cerita mengenai pengalaman Taeyeon, Yoona, dan Sooyoung sebagai teman sekamar menjadi legenda bagi SME

28. Sunny dan 2 saudara perempuannya berulang tahun di hari yang sama

29. Manajer SNSD adalah fans berat KARA .. Yoona dan Jessica pernah membuat kimbab dan sandwich “beracun” buat ngerjain Sooyoung dan Tiffany dengan mencampuri bahan makanan dengan berbagai bumbu secara berlebihan, lalu Sooyoung ngebalas dengan membuat sereal dengan campuran garam (hampir 1 bungkus) dan member yang kena adalah Yoona, Yuri dan Sunny^^.

30. Selama tiga tahun berturut-turut, Tiffany dan Jessica melihat salju pertama bersama-sama. Setelah itu Tiffany sadar bahwa yang di sampingnya adalah Jessica. Tiffany kemudian mengeluh, “Ukh, kau lagi???” kemudian pergi untuk makan ayam

31. Yoona dan Hyoyeon pernah balapan sepeda di jalanan di Apgujung. Hyoyeon suka banget nyuci bajunya sendiri karena itu dia dapat julukan “Laundry Girl”. Hyoyeon juga paling jago masak diantara member SNSD, Seohyun dan Sooyoung sering minta dibuatin makanan. Selain itu Hyoyeon juga member yang paling rajin ngebersihin rumah dan living roomnya di dorm.

32. Tulisan mandarin Yoona waktu masih duduk di SMU terjual di web seharga $1.00

33. Saat para member mengetahui kalau mereka akan debut dengan nama [Girls' Generation], mereka sempat putus asa. Jessica dan Tiffany mengeluh pada Isak dan berkata, “Unni! Nama grup kami adalah SNSD! T^T

34. Sooyoung selalu merasa tidak enak karena selalu meminta tanda tangan para member yang diminta oleh para kenalannya. Jadi biasanya Sooyoung menggantikan semua member untuk memberi tanda tangan. Bagi Sooyoung, tanda tangan yang paling sulit untuk ditiru adalah tanda tangan Jessica

35. Saat sekamar bersama, Sooyoung Yoona dan Taeyeon pernah menangkap kecoa dan membakarnya –> ==” is this normal???

36. Yuri pernah berkata pada Jessica, “Kau ini es yang hangat.”

37. Waktu sekamar dengan Sooyoung dan Yoona, Taeyeon pernah mencoba memisahkan tempat tidur mereka agar mereka tidak saling berguling ke tempat tidur satu sama lain. Tapi akhirnya Taeyeon malah terjebak di antara tempat tidur-tempat tidur tersebut. LOL!

38. Yuri pernah mengikat tali sepatu para member lainnya menjadi satu dan kemudian melarikan diri. Waktu Jessica bilang, “Gadis cantik kelakuannya juga baik”, Tiffany langsung menanggapi, “Kalau begitu kau bukan gadis yang cantik.”

39. Taeyeon pernah lari dari SM waktu masih menjadi trainee

40. Sebenarnya Mamanya Tiffany memang berniat memberi nama itu untuknya waktu dia lahir (nama Tiffany sebenarnya Stephanie Hwang) 41. Waktu penampilan solo Taeyeon, pernah ada ngengat yang terbang masuk ke roknya.

42. Waktu acara pemberian tanda tangan, ada fans yang membawa poster bertuliskan “Kudengar Yuri adalah goddess. Apa itu benar?” Yuri menulis di bawahnya,” Ya, itu benar! ^^” Saat pertama masuk SM, Hyoyeon menganggap Yuri adalah rivalnya coz Yuri menang kompetisi dance.

43. Ukuran sepatu Tiffany 235mm,, dalam cm berapa tuh,, hitung lah ndiri!!

44. Taeyeon pernah mengabari para fans mengenai pembatalan acara melalui UFO, padahal pengumuman resminya sendiri belum dipasang di situs resmi SNSD

45. Yuri pernah menelepon sebuah restoran dan menanyakan apa saja menunya. Saat karyawannya sudah selesai menyebutkan semua menu, Yuri memesan nasi omelet, yang sama sekali tidak disebutkan oleh karyawan tersebut

46. Waktu masih trainee, Jessica suka main sepak bola ,, kebayang Sica maen bola??? Jessica takut ama ketimun. Terus Sunny paling suka main game. Sunny engga suka minum susu. Yel-yel “Right now it’s SNSD!” diusulkan oleh Taeyeon

47. Jessica punya kebiasaan minum segelas air mineral sebelum nyanyi live. Tiffany adalah member yang paling kuat minum alkohol.

48. Tadinya fanclub SNSD dinamakan “Honey” dan bukan “SONE” . Saat Taeyeon menderita insomnia, Yuri membelikannya susu untuk membantunya tidur

49. Tiffany ternyata temennya vanes wu (F4)

50. Member yang klo lagi marah terlihat nyeremin ntu Taeyeon dan Hyoyeon kalo lagi marah cenderung menjadi pendiam. Member yang paling pendek adalah Sunny.