Ika Land's

Ika Land's
Right Now

Sabtu, 12 Maret 2011

The Death Girl

Taeyeon yang baru selesai dari schedule mempercepat langkahnya saat berjalan di koridor suatu rumah sakit. Wajahnya terlihat cemas dan mulutnya tak berhenti berdoa.”Hyoyeon? Hoyeon, kau tidak apa?” serunya ketika masuk ke dalam ruangan tempat Hyoyeon dirawat.
“Hush! Dia baru saja tidur!” bisik Tiffany yang segera menghampiri Taeyeon, takut_takut kalau nantinya gadis itu akan ribut-ribut disini.
“Dia tidak apa-apa kan?” tanya Taeyeon setelah tenang.
“Tidak apa-apa, hanya shock dan luka ringan saja.” ucap Tiffany lembut. Taeyeon menghampiri Hyoyeon yang sedang terbaring dengan beberapa selang infus yang ditempelkan di tubuhnya.
Taeyeon menatap nanar Hyoyeon yang sedang tertidur.
“Sepertinya kau benar-benar lelah, lebih baik kita beli sesuatu untukmu.” ajak Sica.
“Kau tunggu disini dulu ya, biar aku belikan kopi dan roti untukmu.” pesan Sica setelah keluar dari kamar pasien. Taeyeon menurut dan duduk di kursi yang ada di depan kamar Hyoyeon dirawat.
Taeyeon termenung dan menatap lantai dengan tatapan kosong.
“Huhuhu….hmm..” terdengar suara isakan dari samping Taeyeon. Taeyeon menolehkan kepalanya sejenak dan dilihatnya seorang wanita berambut panjang sedang menangis dengan kepala tertunduk.
Awalnya Taeyeon berniat mengacuhkannya menangis dan tidak mengganggunya namun wanita itu tidak berhenti menangis dan suara tangisannya benar-benar mengiris hati.
“Ehm.. Kau tidak apa-apa?” tanya Taeyeon pelan, dia berusaha hati-hati.
“Kenapa kau menangis?” tanyanya lagi. Gadis itu tidak menjawab apapun melainkan hanya terus menangis.
“Apa ada keluargamu yang sakit?” tanya Taeyeon lagi tetapi gadis itu masih terus saja menangis. Taeyeon bergerak mendekat ke gadis tersebut dan duduk tepat disebelahnya.
“Sabar ya. Hari ini sahabatku juga masuk rumah sakit karena kecelakaan tadi sore dan aku baru tahu sekarang. Entah sahabat macam apa aku ini.” ujar Taeyeon berusaha menenangkan gadis tersebut sambil mengelus-elus pundaknya.
Gadis itu sama sekali tidak melihat kearahnya dan terus saja menangis. Taeyeon yang merasa iba padanya terus berusaha menenangkannya.
“Taeyeon-ah.” panggil Sica yang baru saja datang.
“Ssst…!” Taeyeon memberi sinyal kepada Sica agar tidak berisik.
“Kau sedang apa?” tanya Sica heran dan Taeyeon sekali lagi memberitahu Sica agar tidak berisik.
“Serius Tae, kau membuatku takut.” Sica memandang Taeyeon ngeri dan mundur beberapa langkah.
“Aku sedang menenangkan orang ini, kasihan dia.” bisik Taeyeon.
“Orang? Orang apa?” Sica memasang tampang herran ke Taeyeon.
“Permisi.” ucap 2 orang suster yang ada di belakang Jessica. Mereka membawa sebuah tempat tidur dorong yang berisi jasad. Tidak sengaja, gelang yang diapaki Jessica terkait disana sehingga berhasil menyingkap kain yang menutupi jasad tersebut.
“Maaf..maaf..”ucap Jessica berulang kali. Taeyeon yang sekarang ada disebelah Jessica hanya diam membatu dan terlihat luar biasa kaget melihat siapa wajah dibalik kain yang tersingkap tadi.
“I…it..itu…” tunjuk Taeyeon pada mayat yang ada di depannya.
“Kenapa, Bu?” tanya salah satu suster.
“Kau kenapa, Tae?” tanya Sica tak kalah heran.
Taeyeon menoleh kebelakang tempat gadis tadi duduk tapi sekarang gadis itu sudah menghilang.
“Orang itu…tadi di…dia..” Taeyeon menunjuk sambil tergugup.
“Kenapa Tae?” tanya Sica.
“Dia…it..itu dia…”
“Tae kau kenapa?” tanya Sica lagi yang sudah mulai panik.
“Orang ini adalah korban bunh diri, dia meninggal tadi siang, Bu.” jelas si suster kepada Taeyeon yang masih menunjuk-nunjuk mayat yang ada di hadapannya.
“Permisi.” ucap kedua suster tadi berlalu dari hadapan Taeyeon.
“Kau kenapa sih?” tanya Jessica pada Taeyeon yang masih nampak shock.
“Sica-ah, or..orang tadi…”
“Siapa? Orang yang meninggal itu?”
“Dia… tadi dia duduk disampingku.” kata Taeyeon penuh takut.
“Apa? Tapi mana mungkin Tae! Dari tadi aku tidak siapa-siapa disampingmu.”
“Tadi dia ada.” Taeyeon berucap pelan.
“Huhuhu…” suara isak tangis itu kembali terdengar. Secara perlahan, Taeyeon menengok kembali kebelakang dan dilihatnya gadis itu menyeringai ke arahnya.


-END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar